Advertisement
Empat Negara Alami Lonjakan Kasus Covid, Indonesia Diminta Waspada

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengatakan kemunculan subvarian Omicron BA4 dan BA5 harus diwaspadai karena menyebabkan kenaikan signifikan kasus Covid-19 di beberapa negara.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan lonjakan Covid-19 sudah terlihat diĀ Jepang, Korea Selatan, Australia dan Singapura.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
BACA JUGA: Kapolri Sudah Tahu Siapa Sosok Polisi yang Ambil CCTV Rusak di Kompleks Ferdy Sambo
Dia memerinci, dari data per 31 Juli, kasus di Jepang angkanya melebihi 1 juta kasus, Korea Selatan mencatatkan lebih dari 500.000 kasus, disusul Australia hampir 300.000 kasus, dan Singapura mencapai 54.000 kasus dalam 1 minggu.
"Penting untuk belajar dari penyebab kenaikan kasus di negara lain. Agar kita dapat merefleksikannya dan mencegah semaksimal mungkin potensi tersebut terjadi di Indonesia," ujarnya dikutip melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (5/8/2022).
Ihwal penyebabnya, Wiku mengungkapkan bahwa di Jepang kenaikan besar kasus Covid terjadi saat memasuki periode musim panas, mobilitas masyarakat untuk rekreasi dan melakukan perjalanan baik internasional maupun domestik meningkat. Subvarian BA5 dan BA2 menyebar dengan luas seiring kegiatan publik kembali meningkat.
Sementara itu, di Korea Selatan, kenaikan kasus terjadi saat pembukaan perjalanan internasional yang dibarengi penghapusan sebagian besar peraturan menjaga jarak atau hanya mengandalkan masker semata.
Kemudian, subvarian BA5 yang menyebar luas di Australia terjadi berbarengan dengan lonjakan kasus influenza. Terakhir di Singapura, kenaikan kasus Covid-19 didominasi Subvarian BA4 dan BA5.
Melihat fakta tersebut, kata Wiku, kondisi kenaikan di Indonesia pada kasus mingguan menjadi yang terendah dibandingkan empat negara tersebut.
"Adanya fakta ini, sudah sepatutnya tidak dianggap enteng oleh masyarakat Indonesia. Hal ini menegaskan bahwa subvarian dari Covid-19 ini sudah menjadi ancaman," katanya.
BACA JUGA: Tak Hanya SMAN Banguntapan 1, SMAN 4 Jogja Juga Diduga Memaksa Siswinya Berjilbab
Meskipun saat ini di Indonesia dampaknya tidak seperti negara-negara lain, tetapi tetap perlu diwaspadai. Pasalnya, kemungkinan lonjakan kasus itu masih ada.
"Kita perlu meminimalisir potensi terjadinya lonjakan kasus dengan belajar dari negara-negara tersebut," tegas Wiku.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polres Magelang Kota Amankan 100 Kilogram Bahan Mercon, 1 Pelaku Ditangkap
- 11,39 Juta Wajib Pajak Telah Lapor SPT Tahunan
- Alasan Kejagung Tuntut Teddy Minahasa Hukuman Mati
- KPK Duga Rafael Alun Trisambodo Terima Gratifikasi Dalam Bentuk Uang
- Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PDIP Klaim Tidak Ada Beda Sikap dengan Jokowi
Advertisement

Belasan Motor Milik Remaja Pelaku Perang Sarung Disita hingga Lebaran
Advertisement

Ini Wisata Air di Wilayah Terpencil Gunungkidul yang Menarik Dikunjungi
Advertisement
Berita Populer
- Catat! Ada Tambahan Jadwal KRL Jogja Solo, Hari Ini!
- Ini Jadwal Kereta Bandara Jogja YIA, Sabtu 1 April 2023
- Rekor Tertinggi! 700 Ribu Kasus TBC Ditemukan Sepanjang 2022
- Tiket Bisa Dibeli Online, Ini Jadwal Bus DAMRI Jogja-Bandara YIA Sabtu 1 April 2023
- Prakiraan Cuaca DIY, Sabtu 1 April 2023: Siang Ini, Sleman Hujan Petir
- Top 7 News Harianjogja.com, Sabtu 1 April 2023
- Polres Magelang Kota Amankan 100 Kilogram Bahan Mercon, 1 Pelaku Ditangkap
Advertisement
Advertisement