Advertisement
Presiden Zelensky Minta Tolong China Bujuk Putin Agar Setop Invasi ke Ukraina
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak China untuk menggunakan pengaruh politik dan ekonominya yang besar atas Rusia untuk mengakhiri peperangan yang sudah berlangsung enam bulan.
Dia berusaha mencari cara agar bisa berbicara dengan Presiden China Xi Jinping guna membantu membujuk Rusia mengakhiri invasinya yang disebut Rusia sebagai operasi militer khusus.
Advertisement
Dalam sebuah wawancara dengan South China Morning Post, Zelensky mengatakan China merupakan negara yang sangat kuat.
Sebagai negara dengan ekonomi dan pengaruh politik yang kuat China dapat memengaruhi Rusia karena juga merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB," kata Zelensky dalam wawancara itu.
Dia ingin berbicara langsung dengan Xi lagi setelah sempat bertemu tahun lalu. Dia juga mengatakan, sejak invasi skala penuh Rusia di Ukraina, Kyiv telah meminta secara resmi untuk melakukan pembicaraan dengan Xi Jinping.
Seorang penasihat pemimpin Ukraina mengatakan kepada David Brennan dari Newsweek pada awal Maret, bahwa Kyiv mengharapkan pembicaraan antara Zelensky dan Xi "akan segera terjadi". Namun, panggilan itu tidak pernah terjadi.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah berbicara dengan lawan bicaranya di China setidaknya dua kali sejak 24 Februari, menurut catatanĀ yang diterbitkan oleh Moskow dan Beijing seperti dikutip NewsWeek.com, Jumat (5/8/2024).
Mereka mencatat satu percakapan kurang dari 24 jam saat itu, setelah itu Kedutaan Besar Rusia di Beijing mengatakan Xi telah menyatakan "rasa hormatnya" atas keputusan Putin untuk menyerang Ukraina.
Setelah mereka berbicara lagi pada bulan Juni, Kremlin mengatakan pemimpin China itu mendukung "legitimasi tindakan Rusia untuk melindungi kepentingan nasional yang mendasar."
BACA JUGA: Buntut Kasus Brigadir J, Ini Nama-Nama Lain yang Dimutasikan Selain Ferdy Sambo
Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan pada Senin (1/8/2022), bahwa setidaknya 5.327 warga sipil tewas dan 7.257 lainnya terluka sejak perang dimulai.
Perhitungan PBB menunjukkan lebih dari 6,3 juta orang Ukraina telah meninggalkan negara itu hingga 3 Agustus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 20 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo Minta Pendukungnya Tidak Melakukan Aksi di Gedung MK
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- Kejagung Telusuri Asal Usul Jet Pribadi Suami Sandra Dewi, Harvey Moeis
- Pembangunan Tol Palembang Betung Ditarget Selesai pada 2024
- Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi ke MK, Ini Imbauan Prabowo
- Palestina Kecam Veto AS Soal Keanggotaan Penuh di PBB
- Rudal Israel Dilaporkan Hantam Iran, Irak dan Suriah
Advertisement
Advertisement