Advertisement
Diduga Terlibat Penipuan, Mantan Napi Ditangkap di Sragen

Advertisement
Harianjogja.com, SRAGEN — Seorang mantan narapidana (napi) asal Nganjuk ditangkap aparat Polsek Sumberlawang, Sragen, lantaran diduga ikut terlibat dalam dugaan penipuan pembelian truk senilai Rp80 juta.
Transaksi pembelian truk itu dilakukan oleh seorang napi yang ada di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Bojonegoro dengan mengirimkan bukti transfer palsu.
Advertisement
Dugaan penipuan itu diungkapkan Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama melalui Kapolsek Sumberlawang, Sragen, Iptu Joko Warsito, dalam jumpa pers di Mapolres Sragen, Kamis (28/7/2022).
Kapolsek menyebut mantan napi asal Nganjuk itu bernama Eko Harmaji, 38, yang pernah menjalani hukuman di LP Nganjuk dalam perkara penganiayaan.
Kapolsek menerangkan tersangka Eko ini bertugas sebagai eksekutor di lapangan sedangkan transaksinya dilakukan oleh seorang napi di dalam LP Bojonegoro.
Perkara itu terjadi pada Rabu (13/7/2022) lalu sekitar pukul 20.00 WIB tetapi baru dilaporkan ke Polsek Sumberlawang pada Senin (18/7/2022).
“Truk yang dijual itu milik Bagus Hastaning Panggalih, 32, warga Ngandul, Sumberlawang. Truk merek Mitsubihi Ragasa berpelat nomor K 1390 PE dijual dengan menggunakan aplikasi media sosial Facebook.
Transaksi dilakukan dengan cara transfer bank. Truk diantar ke Nganjuk. Korban mengecek lewat e-banking tidak bisa. Pada Keesokan harinya menyetak buku tabungannya dan ternyata tidak ada transaksi senilai Rp80 juta itu. Korban kemudian melapor ke Polsek Sumberlawang,” jelas Kapolsek Joko.
Kapolsek menerangkan berdasarkan laporan korban, aparat Unit Reskrim Polsek Sumberlawang melakukan pengumpulan bahan keterangan dari saksi-saksi dan melakukan pemetaan dan profiling data Facebook.
Dari penyelidikan tersebut, ujar dia, polisi dapat mengetahui keberadaan truk Mitsubishi Ragasa milik korban yang berada di wilayah Kabupaten Nganjuk.
“Kami menyelidiki ke wilayah hukum Polres Nganjuk. Kami berhasil menemukan barang bukti truk tersebut pada pukul 24.00 WIB yang masih dibawa tersangka. Dari keterangan tersangka menyebut dalang atau otak atas tindakan pidana tersebut adalah T, mantan polisi yang kini mendekam di LP Bojonegoro. Atas perintah T itulah, tersangka bertugas mengambil dan menjual truk itu,” ujarnya.
Dia menerangkan tersangka dijerat dengan Pasal 378 KUHP juncto Pasal 55 dan 56 KUHP dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.
Dia mengatakan modus operandinya tersangka turut serta dalam dugaan penipuan atau penggelapan atas perintas T.
Dia menjelaskan tersangka bekerja sama dengan T untuk mendapatkan uang sebagai biaya kebutuhan sehari-hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
- Kapal Tanker Federal II Terbakar, 13 Orang Meninggal Dunia
- Unjuk Rasa Pemuda Maroko, Tuntut Pembebasan Demonstran Gerakan GenZ
- Kawasan Gunung Lawu Tak Masuk WKP Panas Bumi, Ini Alasannya
Advertisement

Pemkab Gunungkidul Luncurkan 10 Inovasi Layanan Sosial
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Penjelasan Francesco Bagnaia Soal Gagal Finis di MotoGP Australia
- SEA Games 2025, Timnas Indonesia U-23 Masuk Grup C dan Jadwal Padat
- Laguna Glagah Mulai Dilirik untuk Destinasi Campervan, Ini Alasannya
- Arema FC Sukses Tekuk PSM Makassar 2-1 di Gelora BJ Habibie
- China Dituduh Bantu Rusia Serang Ukraina dengan Citra Satelit
- Museum Louvre Dirampok, Sembilan Perhiasan Dibawa Kabur
- Prabowo Perintahkan Percepatan Kilang Minyak dan Legalitas Sumur Rakya
Advertisement
Advertisement