Advertisement
KKN PPM UGM dan Pemkab Serang Kolaborasi Rehabilitasi Kawasan Pesisir

Advertisement
Harianjogja.com, SERANG—Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Serang menggelar program Penanaman 8000 Pohon Mangrove di kawasan Wisata Mangrove Jembatan Pelangi Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang. Penanaman ribuan mangrove ini menjadi salah satu langkah upaya bersama merehabilitasi kawasan pesisir Serang yang terancam abrasi.
Rektor UGM Ova Emilia menuturkan pengembangan kegiatan pengabdian masyarakat melalui program KKN PPM yang didukung dengan Program Desa Binaan dilaksanakan berdasarkan hasil analisis potensi dan arah perkembangan wilayah. Di Serang, mahasiswa KKN PPM UGM diplot untuk mengembangkan sejumlah potensi yang ada di Kecamatan Tanara dan Tirtayasa seperti pengembangan potensi sempadan sungai, kawasan rawan banjir dan tsunami, kawasan ekosistem mangrove, hingga pengembangan kawasan Wisata Religi Syekh Nawawi Al Bantani di Kecamatan Tanara, Banten dalam bentuk integrated tourism. Tanara merupakan tempat kelahiran Syekh Nawawi Al Bantani dan juga daerah tempat tinggal Wakil Presiden, Ma'ruf Amin.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
“Jadi program penanaman mangrove yang dilaksanakan pada siang hari ini, merupakan bagian dari rangkaian program KKN-PPM untuk mendukung program rehabilitasi pesisir,” terangnya pada Selasa (26/7).
Rehabilitasi pesisir dilakukan untuk penanggulangan bencana abrasi atau air pasang (rob) di pesisir Serang. Di sisi lain mangrove juga berfungsi sebagai tempat hidup biota laut kecil dan penyeimbang ekosistem pantai.
“Potensi Indonesia melalui hutan mangrove adalah penyumbang kredit karbon terbesar di dunia. Jadi ini bukan hanya kepentingan lokal tetapi juga kepentingan bangsa bahkan kepentingan dunia, global, untuk keberlanjutan kehidupan manusia,” ujarnya.
Ova menerangkan salah satu peran UGM dalam pengembangan kawasan mangrove melalui program desa binaan untuk ikut andil dalam meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. Kegiatan pengembangan kawasan mangrove ini diterangkan Ova telah digulirkan mulai tahun 2022 ini dan akan dikembangkan secara bertahap berdasarkan hasil monitoring dan respon masyarakat terhadap kebutuhan program.
“UGM berharap bahwa mahasiswa yang berkesempatan mengikuti KKN PPM ini tentunya akan memiliki bukan hanya kelebihan kompetensi yang didapatkan dari kampus tetapi kompetensi untuk bergaul dengan masyarakat yaitu kompetensi untuk empati dan juga kepedulian,” ujarnya.
Menurut Ova, UGM melalui kegiatan tri dharma perguruan tinggi siap untuk mendukung program-program pemerintah daerah terutama yang berkaitan dengan pengabdian masyarakat. Baik melalui kegiatan KKN-PPM, Desa Binaan, maupun pengembangan teknologi tepat guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Semoga kerja sama ini dapat bersinergi terbangun dan dapat terus berlanjut, semakin erat, serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya, khususnya bagi masyarakat,” ujar dia.
Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah menerangkan kerja sama antara UGM dengan Pemkab Serang telah terjalin sejak lama. Ratu berharap KKN PPM UGM diturunkan ke kecamatan-kecamatan lainnya di Serang.
“Di sini, di Tirtayasa ini hanya satu dari 29 Kecamatan, jadi masih banyak kecamatan yang lain. Saya berharap ketika ada mahasiswa untuk program KKN tahun-tahun berikutnya, bulan berikutnya di Kabupaten serang mohon diterjunkan lagi kesini,” kata dia.
Pada 2022 ini, Ratu menyebutkan penanaman mangrove bakal dilakukan di lahan seluas 1,15 hektare dengan jumlah 11.500 pohon mangrove, temasuk 8000 pohon yang secara simbolis ditanam hari ini.
“Untuk keseluruhan dari 2018 sampai 2022 itu 20.500 pohon dan tentunya ini akan terus dilakukan. Karena penanaman pohon mangrove ini tadi seperti yang saya sampaikan banyak sekali manfaat untuk masyarakat, terutama untuk mengatasi abrasi,” ujar dia.
Penanaman mangrove ini juga bermanfaat bagi masyarakat dari sisi ekonomi, karena bisa dikembangkan untuk budi daya udang dan kepiting. "Dan ini juga untuk dari sisi ekonomi tentunya ada manfaatnya untuk masyarakat," tuturnya.
Ratu berharap dengan adanya program ini kedepannya juga dilakukan peningkatan SDM kepada dua kelompok pelestari mangrove yang ada. "Karena kan sudah ada dua kelompok yang mereka fokus terhadap pelestarian mangrove ini, tapi bagaimana pun mereka dari sisi SDM pasti kan harus ditambah ilmunya,” kata dia.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polres Magelang Kota Amankan 100 Kilogram Bahan Mercon, 1 Pelaku Ditangkap
- 11,39 Juta Wajib Pajak Telah Lapor SPT Tahunan
- Alasan Kejagung Tuntut Teddy Minahasa Hukuman Mati
- KPK Duga Rafael Alun Trisambodo Terima Gratifikasi Dalam Bentuk Uang
- Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PDIP Klaim Tidak Ada Beda Sikap dengan Jokowi
Advertisement

Belasan Motor Milik Remaja Pelaku Perang Sarung Disita hingga Lebaran
Advertisement

Ini Wisata Air di Wilayah Terpencil Gunungkidul yang Menarik Dikunjungi
Advertisement
Berita Populer
- Catat! Ada Tambahan Jadwal KRL Jogja Solo, Hari Ini!
- Ini Jadwal Kereta Bandara Jogja YIA, Sabtu 1 April 2023
- Rekor Tertinggi! 700 Ribu Kasus TBC Ditemukan Sepanjang 2022
- Tiket Bisa Dibeli Online, Ini Jadwal Bus DAMRI Jogja-Bandara YIA Sabtu 1 April 2023
- Prakiraan Cuaca DIY, Sabtu 1 April 2023: Siang Ini, Sleman Hujan Petir
- Top 7 News Harianjogja.com, Sabtu 1 April 2023
- Polres Magelang Kota Amankan 100 Kilogram Bahan Mercon, 1 Pelaku Ditangkap
Advertisement
Advertisement