Advertisement
Ini Penyebab Kasus Covid-19 di Sejumlah Negara Naik
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan kenaikan kasus Covid-19 tidak lepas dari keputusan sejumlah negara yang melonggarkan kebijakan protokol kesehatan (prokes).
"Hasil diskusi dengan epidemiolog, kenaikan kasus [di sejumlah Negara] disebabkan karena kurang kewaspadaan dari beberapa negara dan terlalu terburu-buru mengendurkan protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi," katanya dalam konferensi pers, dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Senin (4/7/2022).
Advertisement
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa untuk Indonesia, kondisinya masih jauh lebih baik dibandingkan kondisi negara lain, sebab masyarakat Indonesia jauh lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan gencar melakukan vaksinasi.
"Protokol kesehatan sudah ditetapkan pemerintah yaitu tetap menggunakan masker di dalam ruangan, atau ada kerumunan atau kondisi badan tidak sehat dan kita bebas tidak menggunakan masker di ruangan terbuka itu memang secara konsisten kita jalankan," ujarnya.
Budi pun mengatakan, meskipun kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mengalami kenaikan akibat varian BA4 dan BA5, tetapi pada saat yang sama, kasus Covid-19 secara umum juga mengalami pelandaian.
"Jadi sekarang kita juga melihat walaupun kasusnya naik, tetapi pelandaian mulai terjadi baik di Jakarta maupun di Indonesia," katanya.
Budi menjelaskan mengenai karakter kenaikan kasus Covid-19 yang mencapai puncaknya setelah 30-40 hari. Budi mengatakan Indonesia juga bakal mengalami hal yang sama dalam beberapa hari ke depan.
"Indonesia sudah sekitar 30 hari. Jadi, kita mungkin masih ada waktu satu atau minggu ke depan. Kalau kita bandingkan dengan negara-negara lain seharusnya puncaknya sudah tercapai," ujarnya.
Budi menyampaikan varian BA4 dan BA5 di Indonesia sudah lebih dari 80 persen tersebar. Bahkan, varian tersebut sudah mencapai 100 persen di Jakarta.
"Jadi biasanya itu puncak tercapai kalau dominasi satu varian sudah tinggi. Nah sekarang di Indonesia BA4 BA5 sudah lebih dari 80 persen dari varian yang kita genome sequencing. Bahkan untuk di DKI Jakarta sudah 100 persen itu adalah varian BA4 dan BA5," tuturnya.
Budi mengatakan, saat dominasi varian kasus Covid-19 sudah hampir mencapai 100 persen, penurunan bakal mulai terjadi. Hal itu terlihat dari pengalaman kenaikan kasus Covid-19 di luar negeri dan di Indonesia sebelumnya.
"Saat dominasi Delta itu sudah hampir 100 persen dari populasi virusnya. Itu mulai terjadi penurunan. Demikian juga pada saat Omicron sudah hampir 100 persen dari yang kita genome sequencing varian Omicron, mulai terjadi penurunan," ujar Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
- Kim Jong Un Dorong Produksi Rudal dan Amunisi Korut Diperkuat
Advertisement
PSS Sleman Hajar Persipal 4-0, Ansyari Puji Kolektivitas Tim
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Pemilih Muda Absen di Pemilu Myanmar Besutan Junta
- PSIM Jogja vs PSBS Biak, Laskar Mataram Bidik Kebangkitan
- Regulasi Baru MotoGP 2027 Buka Peluang Marquez Kembali ke Honda
- Polresta Sleman Tegaskan Tak Ada Izin Kembang Api Tahun Baru 2026
- Lewandowski: Saya Pernah Diminta Barcelona Tak Cetak Gol
- Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Bedoyo Kulonprogo
- Media Kanada Klaim John Herdman Jadi Pelatih Baru Timnas Indonesia
Advertisement
Advertisement



