Advertisement
Jack Dorsey Mundur dari Dewan Direksi Twitter

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Mantan CEO sekaligus Founder Twitter Jack Dorsey mengundurkan diri dari Dewan Direksi Twitter pada Rabu (25/5/2022).
Dilansir dari TechCrunch, Jack Dorsey mengundurkan diri dari dewan direksi pada Rabu (25/5/2022). TechCrunch mengatakan Dorsey sudah mulai menjauhkan diri dari platform media sosial yang didirikan bersama, meninggalkan peran kepala eksekutif Twitter akhir tahun lalu untuk fokus pada Block, yang sebelumnya dikenal sebagai Square.
Advertisement
Adapun, rencana Dorsey untuk mengundurkan diri dari dewan direksi Twitter sudah ada sejak dia mengundurkan diri dari posisi CEO. Sebelumnya Dorsey mengatakan akan bertahan sebagai anggota dewan direksi sampai rapat pemegang saham pada 2022.
Mundurnya Dorsey dari Twitter menandai akhir dari sebuah era, di mana Dorsey sudah mengurus Twitter dari resmi didirikan. Terlebih dengan adanya Elon Musk yang berminat untuk mengakuisisi Twitter, yang memungkinkan banyak perubahan di Twitter.
Selain keluarnya Dorsey, Twitter mengeluarkan Egon Durban dari dewan direksi Twitter. Egon Durban merupakan CEO dari Silver Lake, sebuah perusahaan private equity
BACA JUGA: Ambisi Balas Dendam Mo Salah di Liga Champions dan Janji Setia untuk Liverpool
Belum lama ini pun Twitter sedang mengalami masalah akun bot. Di mana membuat Elon Musk menurunkan harga atau bahkan meninggalkan tawarannya senilai US$44 miliar untuk mengakuisisi perusahaan.
Elon Musk meragukan pernyataan Twitter yang mengklaim kalau akun bot atau palsu di platformnya berjumlah 5 persen dari total pengguna aktif harian. Menurutnya, jumlah tersebut setidaknya ada 20 persen dari total akun Twitter.
Di Twitter, bot adalah akun otomatis atau robot yang dapat melakukan hal yang sama seperti manusia nyata. Akun ini bisa mengirim tweet, mengikuti pengguna lain, dan menyukai serta me-retweet postingan orang lain
Bot spam menggunakan kemampuan ini untuk terlibat dalam aktivitas yang berpotensi menipu, berbahaya, atau mengganggu. Bot spam yang diprogram dengan motivasi komersial mungkin membuat cuitan tanpa henti dalam upaya mengarahkan lalu lintas ke situs web untuk suatu produk atau layanan.
Dikatakan juga bahwa mereka dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah atau hoaks dan mempromosikan pesan politik. Bukan itu saja, bot spam juga dapat menyebarkan tautan ke hadiah palsu dan penipuan keuangan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 3 Orang Meninggal Dunia di Pesta Rakyat Garut, Dedi Mulyadi Minta Maaf dan Janji Berikan Santunan Rp150 juta per Keluarga
- Rangkaian Kegiatan Pernikahan Anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Ricuh, 3 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia di Pesta Rakyat Garut
- Ada Tambang Ilegal di IKN, Menteri ESDM Serahkan Kasus kepada Penegak Hukum
- Maurene Comey Tak Terima Dipecat oleh Donald Trump Tanpa Alasan yang Jelas
- Permintaan Bebas Bos Pabrik Narkoba Asal Ukraina Ditolak oleh Majelis Hakim PN Denpasar
Advertisement

Becak Kayuh Bertenaga Listrik Resmi Mengaspal di Malioboro, Bentor Akan Dibatasi
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Merah dan Bawang Merah Turun
- Cegah Praktik Pungli dan ODOL, Kemenhub Bangun Sistem Elektronik
- Permintaan Bebas Bos Pabrik Narkoba Asal Ukraina Ditolak oleh Majelis Hakim PN Denpasar
- Ini Cara Bedakan Beras Oplosan, Medium dan Premium Versi Bapanas
- Maurene Comey Tak Terima Dipecat oleh Donald Trump Tanpa Alasan yang Jelas
- Puluhan Tersangka Sindikat Judi Online Jaringan China dan Kamboja Ditangkap Bareskrim Polri
- Sampaikan Dupik, Hasto Kritiyanto Tuding KPK Melakukan Rekayasa Hukum
Advertisement
Advertisement