Advertisement
Pengamat UGM Klaim Kenaikan Pertamax Tak Signifikan Memicu Inflasi, Ini Alasannya
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- PT Pertamina resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis bensin Pertamax Rp9.000 per liter menjadi Rp12.500 mulai hari Jumat (1/4/2022) lalu. Pengamat Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menilai kebijakan ini sudah tepat dan tidak akan secara signifikan memicu inflasi.
Kenaikan harga dilakukan setelah mempertimbangkan lonjakan harga minyak mentah Indonesia (ICP) dari US$73,36 per barel pada Desember 2021 menjadi US$114,55 per 24 Maret 2022. Pengamat Energi UGM, Fahmy Radhi, berpendapat penetapan harga Pertamax sudah semestinya ditentukan oleh mekanisme pasar.
Advertisement
Sebab itu, harga yang ideal adalah harga yang sesuai dengan harga keekonomian. Menurutnya, harga Pertamax saat ini memang harus dinaikkan mengingat harga minyak dunia sudah mencapai $ 130 per barel. Jika tidak dinaikkan, beban Pertamina semakin berat. “Penaikkan harga Pertamax oleh Pertamina menjadi Rp12.500 per liter mulai 1 April sudah tepat," ujarnya, Minggu (3/4/2022).
BACA JUGA: Ancam Warga dengan Celurit, Remaja Geng Babak Belur Dikeroyok Massa di Tegalrejo
Fahmi mengakui kenaikan harga Pertamax memicu inflasi. Meski demikian, kontribusi terhadap inflasi kecil. Pasalnya proporsi konsumen Pertamax di Indonesia hanya berkisar 12%. “Kenaikan harga Pertamax memang memicu inflasi, tetapi jangan sentuh dan menaikkan harga Pertalite yang proporsi konsumennya mencapai 76 persen,” katanya.
Jika Pertamina menaikkan harga Pertalite, baru akan berpengaruh signifikan menyulut inflasi dan menurunkan daya beli rakyat. Menurutnya, konsumen Pertamax adalah golongan menengah ke atas yang menggunakan mobil dengan notabene mobil-mobil mahal.
Dengan jenis konsumen semacam itu, menurutnya, jarang ditemui antrian panjang menjelang kenaikan harga. “Saya kira tidak mudah bagi mereka akan migrasi ke Pertalite yang harganya lebih murah,” ungkapnya.
Kenaikan inipun tidak akan secara signifikan mendongkrak penjualan Pertamax Turbo, meski dengan harga sekarang menjadi semakin pendek selisihnya. “Kedua jenis Pertamax ini tetap berbeda," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Layak Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement