Advertisement

Promo November

Duet Prabowo-Muhaimin di Pilpres 2024, PKB Respons Begini

Jaffry Prabu Prakoso
Selasa, 01 Februari 2022 - 23:17 WIB
Bhekti Suryani
Duet Prabowo-Muhaimin di Pilpres 2024, PKB Respons Begini Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) bersama Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono (kiri) mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2020). - Antara / Puspa Perwitasari.

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Duet Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar dimunculkan sebagai pasangan capres dan cawapres untuk bertarung pada pilpres 2024.

Pasangan ini bahkan sudah dideklarasikan oleh Barisan Prabowo-Gus Muhaimin di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Kota Bandung, belum lama ini.

Advertisement

Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, hingga saat ini para kader dan jajaran pengurus PKB di semua tingkatan masih terus berjuang untuk menjadikan Gus Muhaimin sebagai capres. Namun, banyak pihak yang menyebut duet Prabowo-Gus Muhaimin sebagai kombinasi pasangan yang ideal.

"Kita memang tidak bisa maju sendiri dan elektoral Pak Prabowo juga termasuk yang bagus. Banyak yang memandang kombinasi ini pasangan yang ideal untuk bisa mencapai kemenangan. Tapi kalau saya pribadi tetap berjuang Pak Muhaimin capres," katanya, Selasa (1/2/2022).

BACA JUGA: Klaster Mantenan di Kulonprogo: Rombongan Pengantin Ada yang Sakit tapi Nekat Hajatan

Menurut Jazil, jika Prabowo-Gus Muhaimin duet sebagai pasangan capres-cawapres, secara hitungan koalisi sudah memenuhi syarat presidential threshold (PT) minimal 20 persen.

Diketahui, ada Pemilu 2019 lalu, Partai Gerindra mendapatkan 17.594.839 suara (12,57%) sementara PKB meraih 13.570.097 suara (9,69%).

“Itu sudah lebih dari cukup untuk maju sebagai pasangan capres-cawapres,” jelasnya.

Di sisi lain, tambah Gus Jazil, komposisi pasangan ini juga cukup ideal mewakili unsur nasionalis-religius, sipil-militer, tua-muda. Secara pribadi keduanya juga sudah cukup akrab, meski berbeda koalisi saat pilpres 2019.

Dari sisi politik, kedua tokoh juga merupakan ketua umum parpol sehingga lebih mudah melakukan konsolidasi ke struktur partai hingga tingkat bawah.

"Pak Muhaimin punya kultur pesantren dan NU, Pak Prabowo punya kultur militer, menurut saya komplit lah. Cuma saya pribadi masih berjuang agar Pak Muhaimin menjadi capres, RI 1. Tapi saya juga tidak menolak beberapa teman yang punya usulan karena pada ujungnya politik harus realistis juga," ungkapnya.

Meski begitu, Gus Jazil menuturkan bahwa sejauh ini komunikasi yang dibangun belum sampai fokus membahas soal pasangan secara spesial.

“Kalau ada pembahasan yang lebih serius dan itu dapat sambutan yang bagus dari publik, ya tidak ada salahnya kalau pasangan ini dimunculkan lebih dulu untuk jalan karena cukup koalisinya,” kata Wakil Ketua MPR RI ini.

Gus Jazil mengatakan bahwa saat ini masih ada waktu sekitar 2 tahun lebih bagi masing-masing calon untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas.

“Memang hari ini belum sampai pada momentum untuk memutuskan, siapapun calonnya. Pak Prabowo juga belum momentum memutuskan, Pak Anies juga belum. Yang jelas Pak Muhaimin dengan semua kandidat yang muncul tidak ada kendala dari sisi komunikasi,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Hiswana Migas DIY Berharap Keempat SPBU yang Ditutup Segera Beroperasi dengan Sistem KSO, Begini Respons Pertamina

Jogja
| Sabtu, 23 November 2024, 08:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement