Advertisement
Duet Prabowo-Muhaimin di Pilpres 2024, PKB Respons Begini
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) bersama Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono (kiri) mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2020). - Antara / Puspa Perwitasari.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Duet Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar dimunculkan sebagai pasangan capres dan cawapres untuk bertarung pada pilpres 2024.
Pasangan ini bahkan sudah dideklarasikan oleh Barisan Prabowo-Gus Muhaimin di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Kota Bandung, belum lama ini.
Advertisement
Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, hingga saat ini para kader dan jajaran pengurus PKB di semua tingkatan masih terus berjuang untuk menjadikan Gus Muhaimin sebagai capres. Namun, banyak pihak yang menyebut duet Prabowo-Gus Muhaimin sebagai kombinasi pasangan yang ideal.
"Kita memang tidak bisa maju sendiri dan elektoral Pak Prabowo juga termasuk yang bagus. Banyak yang memandang kombinasi ini pasangan yang ideal untuk bisa mencapai kemenangan. Tapi kalau saya pribadi tetap berjuang Pak Muhaimin capres," katanya, Selasa (1/2/2022).
BACA JUGA: Klaster Mantenan di Kulonprogo: Rombongan Pengantin Ada yang Sakit tapi Nekat Hajatan
Menurut Jazil, jika Prabowo-Gus Muhaimin duet sebagai pasangan capres-cawapres, secara hitungan koalisi sudah memenuhi syarat presidential threshold (PT) minimal 20 persen.
Diketahui, ada Pemilu 2019 lalu, Partai Gerindra mendapatkan 17.594.839 suara (12,57%) sementara PKB meraih 13.570.097 suara (9,69%).
“Itu sudah lebih dari cukup untuk maju sebagai pasangan capres-cawapres,” jelasnya.
Di sisi lain, tambah Gus Jazil, komposisi pasangan ini juga cukup ideal mewakili unsur nasionalis-religius, sipil-militer, tua-muda. Secara pribadi keduanya juga sudah cukup akrab, meski berbeda koalisi saat pilpres 2019.
Dari sisi politik, kedua tokoh juga merupakan ketua umum parpol sehingga lebih mudah melakukan konsolidasi ke struktur partai hingga tingkat bawah.
"Pak Muhaimin punya kultur pesantren dan NU, Pak Prabowo punya kultur militer, menurut saya komplit lah. Cuma saya pribadi masih berjuang agar Pak Muhaimin menjadi capres, RI 1. Tapi saya juga tidak menolak beberapa teman yang punya usulan karena pada ujungnya politik harus realistis juga," ungkapnya.
Meski begitu, Gus Jazil menuturkan bahwa sejauh ini komunikasi yang dibangun belum sampai fokus membahas soal pasangan secara spesial.
“Kalau ada pembahasan yang lebih serius dan itu dapat sambutan yang bagus dari publik, ya tidak ada salahnya kalau pasangan ini dimunculkan lebih dulu untuk jalan karena cukup koalisinya,” kata Wakil Ketua MPR RI ini.
Gus Jazil mengatakan bahwa saat ini masih ada waktu sekitar 2 tahun lebih bagi masing-masing calon untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas.
“Memang hari ini belum sampai pada momentum untuk memutuskan, siapapun calonnya. Pak Prabowo juga belum momentum memutuskan, Pak Anies juga belum. Yang jelas Pak Muhaimin dengan semua kandidat yang muncul tidak ada kendala dari sisi komunikasi,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Heboh Stasiun Gambir Jakarta Pusat Bocor Saat Hujan Deras
- Perayaan Natal Dunia Serukan Perdamaian untuk Palestina dan Ukraina
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
Advertisement
Jadwal Lengkap KRL Jogja-Solo Hari Ini, Jumat 26 Desember 2025
Advertisement
Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Kamis 25 Desember 2025
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Pertamina Tambah 3,15 Juta Tabung Elpiji 3 Kg di Jateng-DIY
- Pemkot Jogja Imbau Warga Tak Nyalakan Kembang Api Saat Tahun Baru
- Lengkap! Daftar Jalur Trans Jogja Terbaru
- Libur Nataru, Arus Lalu Lintas Tol Cipali Ramai Lancar
- Agenda Akhir Tahun 2025 di Jogja, dari Museum hingga Panggung Musik
Advertisement
Advertisement



