Advertisement
PHRI Minta Pemerintah Tidak Ubah Aturan PPKM saat Nataru

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) meminta pemerintah tidak mengubah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menyusul ditemukannya kasus varian B.1.1.529 atau Omicron di Ibu Kota.
Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran berharap, pemerintah tidak memperketat mobilitas atau perjalanan dalam negeri seiring kasus Omicron tersebut.
Menurut dia, kebijakan PPKM saat periode libur Nataru itu relatif dapat menjaga keseimbangan di antara pengendalian potensi sebaran Covid-19 dan arus kas pelaku usaha pariwisata di daerah.
“Kami berharap kebijakannya PPKM Nataru tidak terjadi perubahan, kami sudah komit dengan PPKM sesuai dengan perkembangan kasus itu sendiri,” kata Maulana melalui sambungan telepon, Kamis (16/12/2021).
Menurut Maulana, kebijakan PPKM Nataru dapat menjaga momentum pemulihan ekonomi di sektor pariwisata yang sudah lama terkontraksi akibat pembatasan mobilitas masyarakat.
“Dari industri pariwisata kebijakannya sesuai dengan level PPKM-nya saja untuk sekarang, dilonggarkan untuk dapat menjaga pemulihan di sektor pariwisata,” tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2021 mampu mencapai 4,5 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa dunia saat ini terus memantau perkembangan Covid-19, termasuk varian baru Omicron.
Namun demikian, BI yakin pertumbuhan ekonomi diperkirakan lebih tinggi pada kuartal IV/2021 didorong oleh kembali pulihnya aktivitas perekonomian seiring dengan mobilitas masyarakat yang meningkat.
Di samping itu, Perry mengatakan, perkembangan tersebut juga didorong oleh langkah-langkah penanganan Covid-19 varian Delta yang baik oleh pemerintah.
Advertisement
“Kami lihat pertumbuhan ekonomi di kuartal IV/2021 ini akan terus membaik, kami perkirakan bisa di atas 4,5 persen,” katanya dalam konferensi pers virtual, kamis (16/12/2021).
Perry menjelaskan, beberapa indikator yang menunjukkan perbaikan ekonomi pada kuartal IV/2021, yaitu kenaikan kinerja penjualan eceran, penguatan keyakinan konsumen, serta ekspansi PMI Manufaktur.
Advertisement
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
- Isu Perumahan Rakyat Tak Disebut dalam Pidato Jokowi, Ketua DPR, dan Ketua MPR
- 16 Agustus Peristiwa Rengasdengklok: Soekarno-Hatta Diculik
- Rayakan HUT Jawa Tengah ke-72, Ganjar Ingatkan Nilai Perjuangan Wong Cilik
- Program Lapak Ganjar Lagi-lagi Sukses Bantu UMKM Berkembang
- Panggung Rapsodia Nusantara dalam Rangka HUT Jateng dan HUT RI Berlangsung Meriah

Sambut Hari Kemerdekaan, Pawai Bregada Mengular di Sepanjang Jalan Adisucipto Jogja
Advertisement

Tiket Masuk Borobudur dan Pulau Komodo Naik, Sandiaga Uno: Tidak Semua Tiket Destinasi Naik!
Advertisement
Berita Populer
- Di Skotlandia, Perempuan Bisa Dapat Pembalut Menstruasi Gratis
- Istri di China Menuntut Selingkuhan Suaminya Senilai Rp8,2 Miliar
- Parpol Sibuk Berkoalisi, Pengamat: Rentan Pecah Menjelang Pemilu 2024
- Lengkap! Ini Lirik Lagu 17 Agustus Indonesia Raya 3 Stanza
- Top 7 News Harianjogja.com 16 Agustus 2022
- Bocoran Kenaikan Gaji PNS, Ini Nota Keuangan Presiden Jokowi
- Bermain Sepak Bola di Lereng Gunung yang Curam
Advertisement
Advertisement