Advertisement
Puluhan Pelajar di Sukoharjo Diketahui Mengidap HIV/AIDS

Advertisement
Harianjogja.com, SUKOHARJO—Puluhan pelajar di Sukoharjo dinyatakan positif mengidap HIV/AIDS berdasarkan data dinas kesehatan (dinkes) setempat hingga 2021 ini.
Dinkes mengakui tren persebaran penyakit HIV/AIDS di Sukoharjo terus meningkat setiap tahunnya. Tercatat, pada 2021 sebanyak 41 pelajar di Sukoharjo telah terjangkit penyakit yang belum bisa disembuhkan tersebut.
Advertisement
Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, menuturkan sepanjang perjalanan pendataan oleh Dinkes, hingga 2021 tercatat ada 727 orang terdeteksi positif HIV/AIDS.
Data tersebut masing-masing sebanyak 372 orang positif HIV dan 355 orang positif AIDS. “Kalau melihat dari data memang trennya itu terus meningkat. Tapi perbedaannya adalah yang ditemukan HIV itu lebih tinggi daripada AIDS,” ungkap Yunia.
Yunia mengatakan kondisi itu menunjukkan deteksi penyakit HIV/AIDS kini lebih cepat sehingga penanganannya juga lebih cepat. Menurut Yunia, pendataan warga yang terjangkit HIV/AIDSmasih diklasifikasikan berdasarkan sejumlah indikator.
Berdasarkan usia ia menilai warga yang paling banyak terjangkit yakni usia produktif 20 tahun hingga 30 tahun sebanyak 218 kasus dan 30-40 tahun sebanyak 219 kasus. Sementara berdasarkan profesi, kalangan karyawan menjadi yang terbanyak dengan 235 kasus. “Kemudian ada dari kalangan wiraswasta dan buruh serabutan juga tinggi angka yang terdeteksi positif,” ungkapnya.
Yang lebih mengejutkan berdasarkan temuan Dinkes Sukoharjo, di samping kalangan usia produktif yang terjangkit HIV/AIDS, puluhan pelajar juga terjangkit. Sebanyak 41 pelajar Sukoharjo terdeteksi mengidap HIV/AIDS yang menyerang sistem kekebalan manusia itu.
Yunia menilai rata-rata pelajar itu terjangkit karena faktor gaya hidup seks bebas. “Kami memang mendeteksi banyak juga pelajar yang positif. Ada 41 orang yang sudah dideteksi. Penyebabnya macam-macam, ada yang seks bebas, terkontaminasi jarum tato, dan obat terlarang. Angka ini sangat tinggi menurut kami,” terangnya beberapa waktu lalu.
Tren yang meningkat ini menurutnya akan ditindaklanjuti Dinkes Sukoharjo melalui berbagai upaya. Salah satunya sistem edukasi yang disesuaikan kalangan masyarakat. Sehingga diharapkan bisa mencegah penularan HIV/ADIS di Sukoharjo.
Terpisah, Koordinator Yayasan Sahabat Sehat Mitra Sebaya (Yasema) Sukoharjo, Garis Subandi, menilai banyaknya pelajar yang terjangkit HIV/Aids juga dipengaruhi perkembangan era teknologi saat ini. Perkembangan sejumlah aplikasi media sosial dinilai berperan membentuk pola pikir pelajar untuk mengikuti gaya hidup berisiko.
Ia berharap ada intervensi dari institusi sekolah dan keluarga dalam edukasi antisipasi. “Tidak bisa dimungkiri kemajuan teknologi ini menjadi dua mata pisau. Kalau digunakan dengan baik akan baik juga. Sebaliknya, banyak peningkatan risiko seperti penularan HIV/AIDS yang terjadi karena kemajuan teknologi,” jelasnya.
Ia mencontohkan salah satunya aplikasi pencarian jodoh bisa menjadi sasaran target. Mereka menjadi korban seksual yang bisa berujung tertular HIV/AIDS. “Makanya perlu intervensi untuk edukasi pencegahan risiko penularan,” ujar Garis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BNN Ungkap Wilayah Pesisir dan Perbatasan Rawan Peredaran Narkoba, Begini Polanya
- Seorang Perawat Rumah Sakit di Cirebon Diduga Lecehkan Remaja Disabilitas, Polisi Periksa 11 Saksi
- Mensos Usahakan Siswa Lulusan Sekolah Rakyat Dapat Beasiswa
- Dukung Pengamanan Kejaksaan oleh TNI, Wakil Ketua Komisi 1 DPR: Untuk Efektifkan Penegakan Hukum
- Ledakan di Garut Tewaskan 13 Orang, Prosedur Pemusnahan Amunisi Harus Dievaluasi
Advertisement

Korban Ledakan Amunisi Bogor Mendiang Kolonel Cpl Antonius Hermawan Dikenal Supel dan Cerdas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ledakan di Garut Tewaskan 13 Orang, Prosedur Pemusnahan Amunisi Harus Dievaluasi
- Dukung Pengamanan Kejaksaan oleh TNI, Wakil Ketua Komisi 1 DPR: Untuk Efektifkan Penegakan Hukum
- Polisi Tetapkan 5 Mahasiswa Sebagai Tersangka Perusakan saat Unjuk Rasa di Gedung DPR
- Mensos Usahakan Siswa Lulusan Sekolah Rakyat Dapat Beasiswa
- Seorang Perawat Rumah Sakit di Cirebon Diduga Lecehkan Remaja Disabilitas, Polisi Periksa 11 Saksi
- Sekeluarga Tertimbun Tebing Longsor di Samarinda, Dua Meninggal Dunia, 2 Masih dalam Pencarian
- Presiden Prancis Emmanuel Macron Dituduh Pakai Narkoba Saat ke Ukraina, Ini Tanggapan Kantor Kepresidenan
Advertisement