Advertisement
Cegah Varian Omicron, Vaksinasi Terus Dikebut

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pencarian terhadap warga yang belum divaksinasi terus dilakukan di wilayah DIY. Hal ini untuk memastikan semua warga telah divaksinasi mengingat vaksin menjadi salah satu pencegahan efektif untuk menangkap varian baru Covid-19.
Salah satunya varian Omicron yang muncul dari Afrika yang kini telah masuk ke negara tetangga. Di Sleman vaksinasi digelar di sejumlah titik dengan memberikan layanan dosis pertama sekaligus dosis kedua. Binda DIY bekerja sama dengan Dinkes Sleman membuka vaksinasi massa di Puskesmas Seyegan, Selasa (7/12/2021). Vaksinasi ini terus dikebut sesuai dengan arahan Presiden Jokowi bahwa semua pihak harus mengantisipasi varian Omicron serta kemungkinan adanya gelombang ketiga.
Advertisement
“Vaksinasi massal sasarannya warga sekitar, serta beberapa dari pedukuhan di luar wilayah sekitar Puskesmas Seyengan. Ini salah satu upaya untuk mengantisipasi adanya varian baru Covid-19 yaitu Omicron dari Afrika, jangan sampai masuk ke Indonesia,” kata Panitia Vaksinasi Binda DIY Aris Daryono kepada wartawan di sela-sela pelaksanaan vaksinasi.
Ia menambahkan masyarakat antusias mengikuti vaksinasi yang didominasi usia dewasa. Vaksinasi massal itu selain melayani dosis pertama, juga memberikan dosis kedua kepada masyarakat yang membutuhkan dengan target pendataan sebanyak 130 orang.
“Kalau nanti ada yang membutuhkan tentu akan dilayani karena semangat kami menyasar semua warga,” katanya.
Dokter RS Lapangan Dinkes Sleman Edwin Prayogi menyatakan selain vaksinasi masyarakat juga diimbau untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat serta mencegah adanya kerumunan. Upaya mencegah varian baru harus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak. Mengingat virus terus bermutasi, salah satunya Omicron, sehingga pencegahan harus secara maksimal dilakukah.
"Sesuai dengan arahan WHO bahwa vaksinasi ini terus dilakukan untuk mencegah. Meski pun ini varian baru Omicron, tetapi vaksin tetap menjadi langkah pencegahan yang efektif,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pembeli Beras SPHP Wajib Difoto, Ini Penjelasan dari Perum Bulog
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
Advertisement
Hari Pertama MPLS di SMPN 1 Banguntapan Dimulai dengan Penyerahan Simbolis Siswa Baru
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tukin ASN DKI yang Telat di Hari Pertama Sekolah akan Dipotong
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Operasi Patuh 2025 Dimulai Hari Ini Hingga 27 Juli Mendatang, Berikut Jenis Pelanggaran dan Denda Tilangnya, Paling Tinggi Rp1 Juta
- Mensos Tegaskan Masa Orientasi Siswa Sekolah Rakyat Sekitar 15 Hari
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
Advertisement
Advertisement