Advertisement
Hadapi Nataru, Bupati Kustini Minta Masyarakat Waspadai Omicron

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Kemunculan virus Covid-19 varian baru, Omicron, meresahkan masyarakat Indonesia. Pemerintah Daerah mengimbau agar warganya waspada dan tetap mematuhi protokol kesehatan untuk terhindar dari virus tersebut.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo meminta masyarakat berhati-hati terhadap varian baru tersebut, terlebih menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022. "Kita sekarang harus bersiap dan tentunya berhati-hati. Jadi kita sedang mencermati terus kemungkinan varian baru ini merajalela ke mana-mana," ungkap Kustini saat dikonfirmasi, Jumat (3/12/2021).
Advertisement
Kustini menuturkan dari berbasis kajian yang dilakukan oleh peneliti, bahwa varian B.1.1.529 Omicron ini bukan sekadar baru, tapi juga ini berpotensi menjadi masalah besar.
Kustini meminta masyarakat untuk tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. meskipun varian baru Omicron belum ditemukan di Indonesia. "Meskipun [Sleman] sudah level 2, kita minta kepada sedelur semua agar semuanya tetap menjaga prokes. Tugas kita saat ini jangan sampai lengah dan kita menghadapi Nataru semua harus siaga," kata Kustini.
"Saya sudah perintahkan [dinas] pariwisata untuk berkoordinasi lintas sektoral untuk mengawasi tempat-tempat yang dimungkinkan ada kerumunan," tambah Kustini.
Lebih lanjut Kustini mengatakan, tempat-tempat wisata di wilayah Sleman tetap dibuka saat libur Nataru 2022. Dia pun telah menyiapkan sejumlah antisipasi agar tak terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Baca juga: Ini Enam Info Penting soal Varian Omicron Menurut WHO
"Yang jelas jumlah orang itu akan menjadi perhatian kami. Termasuk nanti penerapan ganjil-genap kendaraan selama libur nataru," terang Kustini.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengumumkan varian Omicron sebagai Variant of Concern (VOC) atau varian yang menjadi perhatian sehingga patut diwaspadai.
Pasca penetapan varian asal Afrika Selatan ini, sejumlah negara termasuk Indonesia melakukan upaya pencegahan dengan menutup bandara dari kedatangan WNA dari negara yang sudah terdeteksi Omicron.
Sementara itu, Ketua Pokja Genetik FKKMK UGM, dr. Gunadi,Sp.BA., Ph.D., mengatakan warga masyarakat tidak perlu khawatir secara berlebihan dengan adanya varian omicron. Namun begitu tetap waspada apabila varian ini masuk dan terdeteksi di Indonesia. “Masyarakat sebaiknya tetap waspada tapi tidak perlu khawatir berlebihan. Apalagi pemerintah sudah melakukan langkah-langkah preventif termasuk menutup bandara untuk WNA dari negara dimana varian omicron terdeteksi,” kata Gunadi.
Soal ketidakkekhawatiran berlebihan menurut Gunadi disebabkan virus covid-19 akan terus bermutasi dengan memunculkan varian-varian baru dengan tingkat keganasan dan daya penularan yang berbeda satu sama lain. Namun demikian, sepanjang pengetahuannya, varian Omicron belum terbukti lebih menular dan berbahaya dari varian Delta. “Belum ada bukti yang kuat. Yang ada buktinya adalah reinfeksi, tapi itupun masih minimal buktinya,” paparnya.
Meski masih minim penelitian tentang varian ini, namun ia sepakat dengan rekomendasi dari WHO yang menyarankan agar varian baru ini patut diwaspadai. “Tetap diminta waspada oleh WHO,” jelasnya.
Menurutnya vaksin dan penerapan protokol kesehatan ketat menjadi kunci dalam mencegah penularan tiap ada varian baru covid-19. Ia tetap yakin keduanya sebagai cara efektif untuk mencegah infeksi varian omicron apalagi belum terbukti bahwa omicron kebal terhadap vaksin. “Sampai sekarang belum ada bukti yang menyatakan bahwa vaksin tidak efektif untuk omicron. Perlu waktu untuk membuktikannya,”tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement