Advertisement
Bandara Kualanamu Dijual, Ini Profil Investor Asingnya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Bandara Kualanamu menjadi polemik di media sosial karena disebut dijual seusai mendapatkan investor dari pihak asing.
PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II mengumumkan GMR Airports Consortium telah terpilih sebagai mitra strategis untuk mengembangkan Bandara Kualanamu.
Advertisement
Pengelolaan dan pengembangan bandara berkode KNO ini dilakukan dengan skema kemitraan strategis berjangka waktu 25 tahun dengan nilai kerja sama sekitar US$6 miliar termasuk investasi dari mitra strategis sedikitnya Rp15 triliun.
Siapakah GMR Airports Consortium tersebut?
GMR Airports merupakan strategic investor yang dimiliki oleh GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP) asal Prancis. Mereka adalah salah satu jaringan operator bandara yang melayani penumpang terbanyak di dunia.
Berdasarkan laman resmi GMR Groups, kemitraan kedua perusahaan tersebut bertujuan untuk menciptakan aliansi bandara terbesar dan paling bertanggung jawab secara global.
Fokus utamanya adalah pada penetapan standar industri tertinggi dalam hal keberlanjutan, pengalaman penumpang, operasi, teknologi informasi/inovasi, layanan & penawaran bandara, desain, teknik, dan manajemen proyek.
Beberapa bandara yang telah dikelola oleh GMR Airport antara lain New Delhi’s Indira Gandhi International Airport yang berhasil meraih Best Airport in India and Central Asia dari Skytrax 2019-2021.
Lalu Hyderabad International Airport di India, Bidar Airport di India, Mactan Cebu International Airport di Filipina, serta tengah mengembangkan Goa International Airport di India, Visakhapatnam International Airport di India, dan Crete International Airport di Yunani.
Chairman of GMR Group’s Energy and International Airport Vertical Srinivas Bommidala menjelaskan latar belakang masuknya GMR Airports dalam proyek Bandara Kualanamu karena melihat potensi penerbangan Indonesia yang yang tumbuh cepat dan terbesar di Asean.
"Kami akan mentransformasikan bandara menjadi internasional hub di wilayah Barat Indonesia," kata Srinivas dalam siaran pers, Rabu (24/11/2021).
GMR juga memberikan apresiasi atas proses yang dilakukan dengan profesional, transparan serta negosiasi yang berlandaskan mutual benefits bagi AP II dan investor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wakil Kepala BGN Ingatkan Program MBG Jangan Berorientasi Bisnis
- Cuaca di Sebagian Besar Wilayah Indonesia Hari Ini Hujan Ringan
- Pemerintah Bakal Bangun Enam Pusat Perawatan Pesawat Udara Terpadu
- 2.039 Kios Lakukan Kecurangan Penjualan Pupuk, Begini Respons Mentan
- Kemenkeu Salurkan Rp644,9 Triliun Dana Transfer ke Daerah
Advertisement
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Viral Tayangan Trans7 Hina Pesantren, PBNU Ambil Jalur Hukum
- Pemilos Serentak Kulonprogo, Ajarkan Pendidikan Demokrasi
- Woro Widowati Rilis Patgulipat, Lagu Tentang Cinta dan Dilema Hati
- Ahmad Luthfi Dorong KKP Segera Revitalisasi Tambak Pantura
- Program MBG di Bantul Tetap Lancar Meski Daerah Lain Tersendat
- Ini Kata Bupati Temanggung Soal Peredaran Rokok Ilegal
- 2 Juta Lebih Konten Judi Online Dihapus, 23 Ribu Rekening Diblokir
Advertisement
Advertisement