Advertisement
BNPT Yakini Kotak Amal yang Diduga Milik Kelompok JI Hanya Kamuflase

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkap bahwa ratusan kotak amal yang diduga milik jaringan teroris Jamaah Islamiah (JI) di Lampung, salah satunya digunakan untuk biaya kaderisasi.
“Dalam pengaderan, dana digunakan JI untuk mengirimkan anggota terpilihnya ke negara konflik seperti Suriah dan Irak guna menjalankan latihan militer,” kata Deputi II BNPT Brigjen Pol Ibnu Suhendra sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin (8/11/2021).
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Ia mengatakan penggalangan dana lewat kotak amal yang dilakukan oleh jaringan teroris di Lampung ditujukan untuk agenda jihad global.
BNPT menghimpun informasi yang menyebutkan bahwa JI kerap memberi beasiswa bagi 10 orang terpilih di pesantren binaannya.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri minggu lalu menyita lebih dari 700 kotak amal dari Lembaga Amil Zakat Abdurrahman Bin Auf (LAZ ABA) di Lampung.
Ratusan kotak amal yang disita Densus 88 terdiri atas 76 kotak amal kaca berkaki, 706 kotak amal berbahan kaca, 29 kotak amal berbahan kayu, dan satu bundel akta pendirian organisasi.
Baca juga: Terduga Teroris di Lampung adalah Guru Ngaji, Kades: Orangnya Ramah
Ibnu menerangkan LAZ ABA merupakan lembaga yang memiliki program dakwah, pendidikan, kesehatan, santunan sosial, solidaritas dunia Islam, pemberdayaan ekonomi umat, dan tanggap bencana. Program-program itu, kata dia, dibiayai oleh kegiatan pengumpulan dana secara sukarela.
Namun, ujarnya, program dan pengumpulan amal itu diyakini jadi kamuflase organisasi untuk turut membiayai kepentingan jaringan teroris. “[Pengumpulan dana] itu jadi modus [dan dibelokkan] untuk pengumpulan dana kelompok JI,” katanya.
Oleh karena itu, BNPT bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Densus 88 Antiteror Polri menelusuri dan memeriksa aliran dana kotak amal itu.
“Penelusuran tersebut demi mengetahui secara rinci berapa nilai yang didapat dari pengumpulan dana kelompok teroris. BNPT juga bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memonitor secara ketat fund raising (pengumpulan dana, red.) yang dilakukan kelompok teror,” terangnya.
Sosialisasi & Edukasi
Ibnu menyampaikan pihaknya akan memperbanyak sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya mendanai kegiatan teroris.
BNPT juga akan mengajak pemerintah daerah bekerja sama untuk melakukan pemeriksaan dan penertiban secara berkala terhadap kotak-kotak sumbangan.
Menurut Ibnu, banyak anggota jaringan teror bersembunyi dan diam-diam menjalankan kegiatannya di Lampung.
“Penduduk di Lampung sekitar 70 persen merupakan pendatang dari Pulau Jawa yang menempati wilayah relatif terisolasi sehingga sering dimanfaatkan sebagai tempat persembunyian,” kata dia.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polres Magelang Kota Amankan 100 Kilogram Bahan Mercon, 1 Pelaku Ditangkap
- 11,39 Juta Wajib Pajak Telah Lapor SPT Tahunan
- Alasan Kejagung Tuntut Teddy Minahasa Hukuman Mati
- KPK Duga Rafael Alun Trisambodo Terima Gratifikasi Dalam Bentuk Uang
- Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PDIP Klaim Tidak Ada Beda Sikap dengan Jokowi
Advertisement

Viral! Buaya 1,5 Meter Muncul di Kali Oya Gunungkidul
Advertisement

Ini Wisata Air di Wilayah Terpencil Gunungkidul yang Menarik Dikunjungi
Advertisement
Berita Populer
- KPK Temukan Uang dan Puluhan Tas Mewah di Rumah Rafael, Ada Hermes
- Awas! Jogja dan Sejumlah Wilayah di Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Sabtu Ini
- Beda Sikap Piala Dunia U-20, Rudy Sebut Gibran Belum Paham Konstitusi: Belum Lahir Soale
- 3 Tahun Tinggal di Tenda, Bocah Ini Pecahkan Rekor Usai Kumpulkan Donasi Rp13 Miliar
- Ditetapkan Tersangka Gratifikasi, KPK Segera Tahan Rafael Alun
- Bakal Dibagi 3 Kelas, Berapa Tarif Kereta Cepat Jakarta Bandung?
- Klarifikasi Kekayaan 3 Pejabat Ini Bakal Naik ke Tahap Selanjutnya, Susul Rafael Alun?
Advertisement
Advertisement