Advertisement
Sekjen PKP Dukung Pelaksanaan Pemilu 15 Mei, Alasannya Lebih Moderat
Pemilu 2024. - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Said Salahudin menilai jadwal Pemilu 2024 yang diusulkan pemerintah pada 15 Mei dinilai lebih moderat dibandingkan usulan KPU pada 21 Februari.
"Dengan adanya pembedaan syarat (verifikasi parpol peserta pemilu) dari MK, maka usulan pemerintah agar jadwal pemilu dimundurkan ke bulan Mei terbilang lebih moderat dibandingkan usul KPU yang ingin memajukan ke bulan Februari," kata Said di Jakarta, Minggu (10/10/2021).
Advertisement
Jadwal pemilu berkorelasi dengan banyak hal, antara lain terkait persiapan parpol dalam memenuhi persyaratan verifikasi. Menurut dia, jika pemilu digelar lebih awal, yaitu Februari seperti usulan KPU, maka konsekuensinya pelaksanaan verifikasi akan dimulai lebih cepat dua bulan.
BACA JUGA : Parpol Belum Satu Suara, Kesepakatan Jadwal Pemilu 2024
"Percepatan tersebut berimplikasi pada pendeknya waktu bagi parpol untuk mempersiapkan diri memenuhi persyaratan verifikasi," ujarnya.
Said menilai, pada gilirannya, skema itu memunculkan kerugian khususnya kepada parpol non-parlemen dan parpol baru yang berdasarkan Putusan MK Nomor 55/2020 diberi syarat yang lebih berat dari pada sembilan parpol parlemen.
"Berdasarkan putusan MK itu, sembilan parpol parlemen hanya dipersyaratkan lulus verifikasi administrasi, sedangkan tujuh parpol non-parlemen dan parpol baru dipersyaratkan harus lulus verifikasi administrasi dan verifikasi faktual," ujarnya.
Dijelaskan, jika semua parpol diberi syarat yang sama, misalnya semua parpol diwajibkan verifikasi faktual, atau semua parpol hanya diwajibkan verifikasi administrasi saja, maka perubahan jadwal pemilu sebetulnya masih bisa dikompromikan untuk dimajukan atau dimundurkan.
Namun, dengan adanya pembedaan syarat versi MK, maka usulan pemerintah agar jadwal Pemilu dimundurkan ke bulan Mei terbilang lebih moderat dibandingkan usul KPU yang ingin memajukan ke bulan Februari.
"Karena itu agar jadwal Pemilu bisa cepat diputuskan, saya usulkan semua parpol diajak bicara dalam forum rembuk nasional agar asas keadilan Pemilu dapat dipenuhi," katanya.
Said mengatakan, kalau mau yang lebih mudah, caranya mudah yaitu aturan verifikasi dibuat seragam kepada semua partai tanpa terkecuali, misalnya semuanya diverifikasi faktual atau semuanya cukup diverifikasi administrasi.
BACA JUGA : Ini Silang Pendapat Mendagri dan KPU soal Anggaran
Dia menilai kalau usulan itu bisa disepakati, maka Pemilu yang menurut konvensi selalu digelar April dapat saja ditinjau ulang karena ada argumen konstitusional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Pertimbangkan Jual Jet Tempur F-35 ke Turki, Israel Waspada
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
Advertisement
Pidana Kerja Sosial, Pemkab Gunungkidul Masih Tunggu Juknis
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Polres Bantul Imbau Warga Jaga Keamanan Diri di Malam Tahun Baru
- Wisata Kulonprogo Padat Saat Nataru, Tarif Nuthuk Nihil
- Tanpa Kembang Api, Hotel DIY Pilih Doa dan Donasi
- Tabung Gas Bocor, Warung Soto di Baleharjo Ludes Terbakar
- Tanpa Kembang Api, Kunjungan Malam Tahun Baru Pantai Glagah Turun
- TWC Ingatkan Wisatawan Hormati Nilai Sakral Candi Prambanan
- Tata Cara Pengajuan Permohonan SKB PPh Melalui Aplikasi Coretax
Advertisement
Advertisement



