Advertisement
Terungkap! Uang Hasil Korupsi Asabri Dipakai Buat Beli Tambang Emas
Kamis, 30 September 2021 - 21:17 WIB
Bhekti Suryani
Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung Supardi - JIBI/Bisnis - Sholahuddin Al Ayyubi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Kejaksaan Agung menyebut uang hasil korupsi kasus Asabri antara lain digunakan untuk membeli tambang emas.
Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) memastikan pengembalian uang hasil tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan korupsi PT Asabri tidak akan menghapus pidana terhadap orang tersebut.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Supardi mengakui bahwa ada beberapa pihak yang telah mengembalikan uang hasil korupsi PT Asabri kepada penyidik Kejagung.
Salah satunya, menurut Supardi, berasal dari pihak staf pribadi tersangka Sonny Widjaja yaitu Minadi Pujaya sebesar Rp8,5 miliar, di mana uang tersebut sebelumnya sudah digunakan Minadi Pujaya untuk membeli tambang emas di kawasan Mandailing Natal, Sumatra Utara.
"Iya, sudah dikembalikan Rp8,5 miliar oleh dia (Minadi Pujaya). Tetapi itu tidak menghapuskan pemidanaannya," tuturnya kepada Bisnis, Kamis (30/9/2021).
Supardi juga menjelaskan meskipun uang sebesar Rp8,5 miliar tersebut sudah dikembalikan kepada tim penyidik Kejagung, pidananya tidak akan gugur. Sejauh ini, menurut Supardi, Minadi Pujaya masih berstatus sebagai saksi dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi PT Asabri.
"Belum. Nanti kita perkembangan penyidikannya. Tapi informasi tambang ini, akan ditindaklanjuti, karena (meskipun uang dikembalikan), tidak menghapus pidananya,” katanya.
Secara terpisah, mantan Pengacara Sonny Widjaja Ferry Juan membenarkan bahwa Minadi Pujaya telah membeli tambang emas pada tahun 2016 di wilayah Mandailing Natal dari hasil korupsi PT Asabri.
"Jadi pembelian tambang emas itu tahun 2016. Di mana sampai sekarang, tambang emas tersebut, tidak berproduksi, dan merugikan keuangan Asabri,” ujar Ferry.
Dia berharap penyidik Kejagung menyelidiki alasan Minadi Pujaya membeli tambang emas dari hasil korupsi PT Asabri tersebut sebesar Rp8,5 miliar.
"Sehingga patut untuk diduga, ada tujuan lain dari usaha tambang itu, seperti untuk coverlanding (menyamarkan) uang hasil korupsi," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Resmi! Pemerintah Tetapkan 27 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025, Ini Jadwalnya
- Gerindra Sebut Prabowo Mulai Panggil Calon Menteri pada Senin dan Selasa Ini
- Alasan Polda NTT Pecat Rudy Soik Setelah Mengungkap Penyelundupan BBM
- Industri Koran di California Meredup, Google Bakal Gelontorkan Rp1,7 Triliun
- Polisi Tangkap Mantan Caleg Sebarkan Video Asusila
Advertisement
Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja, Selasa 15 Oktober 2024, Berangkat dari Stasiun Jebres Solo
Jogja
| Selasa, 15 Oktober 2024, 01:57 WIB
Advertisement
Rekomendasi Tempat Wisata Paling Populer di Thailand, Cek Daftarnya
Wisata
| Sabtu, 12 Oktober 2024, 13:47 WIB
Advertisement
Berita Populer
- PSSI Bantah Kabar Belum Layangkan Protes Resmi ke AFC
- Anies Baswedan Beri Kuliah Umum Tentang Demokrasi di Universitas Merdeka Madiun
- Gempa Guncang Papua dan Sulut Nyaris Bersamaan
- Kementerian PUPR: Pembangunan Istana Kepresidenan di IKN Jadi Karya Anak Bangsa
- Prediksi Cuaca BMKG Senin 14 Oktober 2024: Hujan Petir Melanda Sejumlah Daerah
- 15 Ribu Polisi Disiagakan Amankan Pelantikan Prabowo-Gibran
- Presiden Jokowi Peroleh Medali Kehormatan Loka Praja Samrakshana dari Polri
Advertisement
Advertisement