Akhir September, Hoaks Komunisme Diprediksi Bakal Muncul Lagi
Advertisement
Harianjogja.com, BANDUNG — Berita hoaks terkait isu komunisme diperkirakan kembali muncul di akhir bulan September ini.
Fact Checker Jabar Saber Hoaks (JSH) Alfianto Yustinova mengatakan tren hoaks soal ini berulang setiap tahun, karena itu pihaknya sudah mulai melakukan pemantauan mengenai isu PKI maupun soal komunisme.
Advertisement
“Setiap tahun di Bulan September isu komunis dan soal Gerakan 30 September itu ramai diperbincangkan. Kami pun melakukan pemantauan soal isu komunisme di jagat media sosial,” katanya dalam keterangan, Senin (27/9/2021).
JSH sendiri menilai hoaks selalu beriringan dengan tren yang ada di masyarakat. Pada tahun 2021 isu virus Covid-19 bergeser menjadi isu vaksinasi seiring dengan langkah pemerintah yang telah gencar menyasar warga untuk mendapatkan vaksin Covid-19 agar mencapai herd immunity atau kekebalan komunal.
Berdasarkan data aduan yang diterima JSH, sepanjang 2021 atau hingga pekan ketiga September JSH telah menerima 2.287 aduan dari berbagai kanal media sosial mulai dari Instagram, Twitter, Facebook, Line dan juga Tiktok.
“Dari jumlah aduan tersebut terdapat 1.432 kasus hoaks yang diadukan.Jumlah ini dibandingkan tahun lalu agak ada turun. Isunya pun berubah,” katanya.
BACA JUGA: Covid-19 DIY Bertambah 60 Kasus, Kulonprogo Nihil Kasus Meninggal
Sementara sepanjang 2021 ini, isu kesehatan mendominasi terutama soal soal vaksin dan aturan pemerintah seperti PPKM.Setelah menerima aduan, pihaknya langsung menindaklanjuti dengan melakukan pengecekan atau klarifikasi yang dilakukan oleh tim fact checker.
“Dalam hitungan menit bisa (didapat hasil klarifikasi) paling cepat. Karena hoaks selalu berulang kami istilahkan Hoaks Lama Bersemi Kembali (HLBK). Namun ada juga yang membutuhkan waktu agak lama. Pernah waktu itu kami mengecek video yang disebarkan ternyata itu video kejadian di luar negeri,”ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hizbullah dan Israel Sepakati Gencatan Senjata, Dimulai per Hari Ini
- Rem Blong, Truk Tronton Sejumlah Kendaraan di Slipi, Satu Orang Meninggal Dunia
- Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas
- Walhi Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Jadi Momentum Berantas Penjahat Lingkungan
- KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
Advertisement
Nyoblos di Pilkada Bantul, Haedar: Hal yang Mengganjal di Pemilu Harus Berakhir di Pilkada
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Program Tapera Banyak Ditolak, Muruarar Sirait: Masih Harus Bangun Kepercayaan Publik
- Menteri Agama Nasaruddin Umar Laporkan Barang Gratifikasi ke KPK
- Inaplas Sebut Ekonomi Sirkular Bisa Jadi Solusi Sampah Plastik
- Kasus Korupsi KTP Elektronik, KPK Panggil Mantan Anggota DPR Teguh Juwarno
- Hakim Tolak Permohonan Praperadilan Tom Lembong, Begini Penjelasannya
- Buron Judol Handoyo Salman Ternyata Ditukar dengan Buron Filipina Hector Aldwin Pantollana
- Dorong Inovasi Bisnis Perumahan, BTN Gelar Ajang Kompetisi Housingpreneur di UGM
Advertisement
Advertisement