Advertisement
Seorang Pendaki Meninggal di Gunung Lawu, Sebelumnya Jatuh dan Pingsan

Advertisement
Harianjogja.com, KARANGANYAR — Seorang pendaki Gunung Lawu, Karanganyar, meninggal dunia, di tengah proses mendaki, Senin (20/9/2021). Survivor yang bernama Koco Yuwono, 45, asal Madiun itu diketahui sempat jatuh dan pingsan sebelum meninggal dunia.
Ia mendaki melalui jalur pendakian Cemara Kandang, Karanganyar, Senin pagi. Anggota Anak Gunung Lawu (AGL), Budi Santoso, mengungkapkan Koco datang ke pos pendakian Gunung Lawu bersama empat orang rekan dalam satu rombongan pada pukul 07.00 WIB.
Advertisement
Rombongan pendaki Gunung Lawu yang meninggal dunia itu terdiri dari satu orang perempuan dan empat orang laki-laki. Satu perempuan dalam rombongan itu adalah istri survivor.
Baca juga: Pantai Gua Cemara Tunggu Persetujuan Pembukaan Terbatas
“Saya yang membantu proses registrasi di pos pendakian. Saya masih bersih-bersih juga pas rombongan itu datang. Saya cek peralatan lengkap. Selesai registrasi, mereka sempat berfoto-foto di dekat pos pendakian. Setelah itu naik ya antara pukul 07.15 WIB sampai pukul 07.30 WIB,” kata Budi kepada wartawan di pos pendakian Cemara Kandang, Senin.
Adapun saat mendaki, istri Koco mengaku ingin buang air besar. Ia meminta rekan lain melanjutkan perjalanan terlebih dahulu.
“Cerita yang kami terima dari rekan satu rombongan survivor, rekan-rekannya itu menunggu istri survivor yang hendak buang air besar. Mereka menunggu dekat belokan tidak jauh dari lokasi itu. Survivor juga menyusul rekan lainnya. Saat itu lah ia jatuh, tidak sadarkan diri,” tutur Budi.
Baca juga: Semua Sekolah Muhammadiyah di Jogja Belum Pembelajaran Tatap Muka
Melihat Koco jatuh dan tidak sadarkan diri, dua orang rekannya berupaya mencari bantuan. Salah satunya menghubungi Budi. Saat itu, Budi sedang berada di Kota Solo.
“Saya dapat telepon dari salah seorang rekan survivor pukul 12.00 WIB. Ia bilang ada di atas pos 2, di bawah pos bayangan. Kebetulan pas dapat sinyal. Nah ia mengabarkan salah seorang rekannya pingsan,” tuturnya.
Budi kemudian berkoordinasi bersama rekan lain dan sukarelawan terdekat. Ternyata dua orang rekan Koco memutuskan turun ke pos pendakian untuk meminta bantuan. Mereka tercatat sebagai warga Magetan, yakni Edi, 32, dan Dimas, 20.
Sukarelawan kemudian mengirimkan empat tim search and rescue unit (SRU) untuk memberi pertolongan kepada pendaki Gunung Lawu yang kemudian meninggal dunia itu. SRU 1 naik pukul 12.30 WIB terdiri dari empat orang personel.
Kondisi Badan Kurang Fit
Disusul berikutnya, SRU 2 terdiri dari enam orang. SRU 2 naik pukul 13.15 WIB. Tim itu terdiri dari anggota PMI. SRU 3 sebanyak 11 personel naik pukul 14.42 WIB dan SRU 4 sebanyak 11 personel naik pukul 15.27 WIB.
Anggota Tim SAR Karanganyar, Febriyan Kurnia, menjadi koordinator evakuasi tersebut. Febri, sapaan akrabnya, menduga Koco dalam kondiri kurang fit saat mendaki Gunung Lawu.
“Informasinya, survivor ini belum sarapan. Nah saat mendaki itu mengalami keram perut, sesak napas, lalu kehilangan kesadaran. Korban kan sempat tidak sadarkan diri. Saat tim medis [PMI] datang dan memeriksa denyut jantung, nadi, suhu tubuh. Kondisi denyut nadi lemah,” ungkapnya kepada wartawan di pos pendakian Cemara Kandang.
Febri menyampaikan tim medis membawa perlengkapan oksigen. Namun, Koco tidak tertolong. Pendaki Gunung Lawu itu dievakuasi dalam kondisi sudah meninggal dunia.
“Survivor ini sudah pernah mendaki Gunung Lawu tapi mungkin karena kondisi saat mendaki kali ini kurang bagus. Beliau ini belum sarapan. Jadi secara fisik kurang kuat. Tidak ada riwayat gangguan pernapasan maupun penyakit lain. Itu informasi yang disampaikan istri survivor,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
Advertisement

Wamensos Pastikan Sekolah Rakyat Hanya untuk Keluarga Tidak Mampu
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- KLH Desa Pemda Segera Cabut Izin Perusahaan Langgar Alih Fungsi Lahan di Kawasan Puncak
- Wapres Gibran Kembali Bicara Lewat Video Monolog, Kali Ini Soal Kemandirian Pangan
- Mendagri Terbitkan SE Dukungan Pelaksanaan MBG
- Polisi Tangkap Komplotan Debt Collector Mata Elang Seusai Rampas Mobil Mahasiswa
- Istana Bantah Presiden Prabowo Hindari Pertemuan dengan Jokowi: Karena Kesibukan
- 170 Siswa Keracunan Menu MBG, MPR RI Minta Lakukan Evaluasi Kualitas
- Kasus Kecelakaan Beruntun Tewaskan Pelajar SMAN 2 Bandung, Pengemudi Mobil Jadi Tersangka
Advertisement