Advertisement

Pasutri dan 8 Anak Mereka Tidur di Kolong Meja Warung karena Tak Kuat Bayar Kos

Indah Septiyaning Wardhani
Jum'at, 17 September 2021 - 13:47 WIB
Budi Cahyana
Pasutri dan 8 Anak Mereka Tidur di Kolong Meja Warung karena Tak Kuat Bayar Kos Pasutri bersama delapan anaknya tinggal di kolong meja warung. - JIBI/Solopos

Advertisement

Harianjogja.com, SUKOHARJO - Kesengsaraan dialami pasangan suami istri (pasutri) bernama Cahyo Yulianto, 50, dan Wiwin Haryati, 48, warga Desa Kertonatan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Cahyo dan Wiwin bersama dengan kedelapan anak mereka yang masih kecil terpaksa tinggal di kolong meja lapak jualan.

Advertisement

Di kolong meja berukuran 2 meter x 1 meter itu, anak-anak saling berdesakan saat tidur.

Tak ada bantal maupun guling di tempat itu. Selama empat hari tinggal di kolong tersebut, mereka hanya beralaskan tikar tipis dan beratapkan terpal.

Sementara Cahyo dan sang istri tidur di kursi yang digunakan untuk wedangan.

Wiwin mengatakan alasannya tidur di lapak tempat jualannya itu karena memang tidak punya pilihan lain.

Sebab, keuntungan yang didapat dari usahanya menjual makanan dan minuman hanya cukup untuk makan bersama anak-anaknya.

“Sudah empat hari tidur disini [lapak wedangan] karena tidak mampu bayar kos,” kata Wiwin dilansir dari JIBI, Rabu (15/9/2021) sore.

Wiwin sebelumnya sempat tinggal di rumah indekos yang lokasinya tak jauh dari tempat usahanya itu. Namun, karena tak kuat membayar biaya sewa bulanannya, akhirnya ia diminta pemiliknya untuk meninggalkan lokasi.

“Kalau enggak bisa bayar kos ya terpaksa tidur sini. Hla bagaimana mau bayar kos, buat makan saja tidak cukup,” katanya.

Pasangan suami istri tersebut mengaku mempunyai 13 anak. Namun dua anak mereka sudah berkeluarga dan tiga lainnya sudah bekerja. Tinggal delapan anak yang masih bersama mereka. Anak tertua berusia 30 tahun dan paling bontot berusia 6 tahun.

Sempat ada warga yang ingin mengadopsi anaknya. Namun, ia dan suami tak ingin melepaskannya.

“Biar hidup seperti ini yang penting anak-anak tetap sama kami. Yang penting bisa makan,” katanya.

“Sekarang tinggal di sini dulu. Kalau nanti ada uang buat bayar kos ya kami pindah,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Baliho Menjamur di Jalanan Sleman, Lurah Banyurejo Siap Maju di Pilkada 2024

Sleman
| Jum'at, 19 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement