Advertisement
AS Akan Targetkan Vaksinasi 70 Persen Warga Dunia pada 2022
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Presiden Amerika Serikat, Joe Biden akan mengusulkan target vaksinasi 70 persen populasi dunia pada tahun depan dalam pertemuan puncak vaksin global yang diadakan Majelis Umum PBB di New York bulan ini.
Target presiden AS itu dilaporkan oleh New York Times sejalan dengan ambisi yang ditetapkan bersama oleh Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), WTO, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Advertisement
Akan tetapi target itu lebih ambisius daripada kinerja saat ini dan lebih tinggi dari target yang ditetapkan pada pertemuan G7 di Cornwall yang diketuai oleh Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
Kelompok negara G7 setuju untuk menyumbangkan 870 juta dosis vaksin Covid-19 secara langsung dengan target untuk mengirimkan setidaknya setengahnya pada akhir tahun 2021.
Negara Barat telah berulang kali dituduh menimbun kelebihan vaksin dan tidak etis karena memberikan suntikan kepada remaja atau tahap ketiga vaksin untuk orang dewasa.
Padahal sebagian besar wilayah Afrika sama sekali belum divaksinasi. "Target 70 persen itu “ambisius tetapi konsisten dengan target yang ada”, menurut Gedung Putih seperti dikutip TheGuardian.com, Rabu (15/9).
Pada bulan Juni, para kepala Grup Bank Dunia, IMF, WHO, dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menetapkan target 60% populasi dunia divaksinasi pada pertengahan 2022.
AS juga akan menyerukan negara-negara “dengan kemampuan yang relevan” untuk membeli atau menyumbangkan 1 miliar dosis tambahan vaksin virus Corona di luar 2 miliar yang telah dijanjikan oleh negara-negara kaya.
Para pemimpin dunia juga diminta untuk memastikan bahwa dana sebanyak US$3 miliar (£2.2 miliar) tersedia pada tahun 2021 dan US$7 miliar pada tahun 2022. Tujuannya untuk membiayai kesiapan dan pelaksanaan vaksinasi, memerangi keragu-raguan, dan pengadaan persediaan tambahan”.
Bulan ini WHO melaporkan bahwa hanya 20% orang di negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah yang telah menerima dosis pertama vaksin dibandingkan dengan 80% di negara berpenghasilan tinggi dan menengah ke atas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
- Jalin Kerja Sama, Bank BJB Surakarta Layani Pembayaran Tagihan PDAM Wonogiri
- Shin Tae-yong & Hwang Sun-hong, 2 Sahabat yang Saling Tikam di Piala Asia U-23
- Presiden Jokowi bakal Berikan Penghargaan Satyalancana ke Gibran & Bobby
- Damkar Sragen Evakuasi Sapi Limosin Betina yang Tercebur di Dam Colo Timur
Berita Pilihan
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
- Tentara Israel Dikabarkan Siap Menyerang Kota Rafah di Gaza Selatan
- Jokowi Minta Prabowo-Gibran Persiapakan Diri Usai Ditetapkan KPU
- Penetapan Pilpres oleh KPU, Gibran: Nanti Ada Beberapa Pertemuan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- KPK Periksa Empat Saksi Biaya Angkut APD Kemenkes pada 2020
- Yusril Serahkan Berkas Putusan Asli MK ke Prabowo Subianto
- KPK Bidik LHKPN 2 Pejabat Pemilik Kripto Miliaran Rupiah
- Menkes Budi Ubah Paradigma Perencanaan Kesehatan
- Ini Besaran Honor PPK Pilkada Serentak 2024
- Kabar Duka: Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia
- Jenazah Pendiri Mustika RatuMooryati Soedibyo Akan Dimakamkan di Bogor Rabu Siang
Advertisement
Advertisement