Advertisement
20 Destinasi Wisata di Jawa Mulai Uji Coba Pembukaan, Ini Daftarnya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mulai uji coba di 20 destinasi wisata mulai hari ini, Senin (13/9/2021) seiring menurunnya level PPKM di sejumlah daerah Jawa-Bali.
Menteri Parekraf Sandiaga Uno menekankan, destinasi yang masuk tahap uji coba itu sebelumnya telah lolos syarat sehingga sudah mulai bisa dibuka kembali.
Advertisement
"Beberapa syarat tersebut adalah sudah tersertifikasi CHSE dan seluruh karyawan sudah menjalankan vaksinasi lengkap," kata Sandi dalam weekly Briefing media secara virtual, Senin (13/9/2021).
Baca juga: Persiapan Pembelajaran Tatap Muka, Ribuan Santri Ponpes di Prambanan Divaksinasi
Pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat tentu menjadi syarat mutlak yang harus dijalankan baik oleh pengunjung juga pengelola destinasi. Sandi menambahkan, pengelola juga harus lakukan sosialisasi penggunakan aplikasi PeduliLindungi yang akan menjadi gold standar di setiap lokasi destinasi.
"Pembukaan destinasi akan dilakukan secara gradual, bertahap, bertingkat, dan berkelanjutan. Di 20 tempat destinasi ini tersebar di Jawa-Bali. Ada DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, DIY, dan beberapa daerah lain yang sudah memenuhi kriteria," ucapnya.
Adapun 20 lokasi wisata tersebut beberapa di antaranya seperti, di DKI Jakarta ada Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, dan Kampung Budaya Betawi Setu Babakan.
Baca juga: Menkes: 3.000 Orang yang Positif Covid-19 Jalan-Jalan ke Mal
Sementara di Jawa Barat ada Taman Safari Indonesia, Maribaya Glamping Tent, Rancabali, Kawah Putih, dan Saung Mang Ujo. Jawa Tengah dan DIY ada Grand Maerakaca, TWC Borobudur, TWC Prambanan, Taman Satwa Taru Curug, Taman Tebing Breksi, Gembira Loka Zoo, dan hutan pinus.
Untuk di Jawa Timur telah dibuka Taman Bunga Selecta, Jatim Park 2, Hawai Blue, juga Maharani Zoo.
Sandi menyampaikan, pembukaan dan uji coba destinasi tersebut akan dilakukan evaluasi setiap satu minggu. Pengelola wisata harus memastikan para pengunjung lakukan reservasi saat datang dan pulang lewat aplikasi PeduliLindungi.
"Kita juga lakukan review terhadap pengelola bagaimana menentukan titik krisis terjadi pelanggaran protokol kesehatan dengan risiko penularan tinggi di setiap kegiatan dalam destinasi," kata Sandi.
Terakhir, pengelola harus mengatur durasi aktivitas selama di tempat wisata, jarak antar pengunjung, dan menjamin kebersihan pada setiap benda yang disentuh secara massal.
"Terpenting penerapan aplikasi PeduliLindungi dalam mengontrol itu semua. Kami meminta pengelola membentuk satgas Covid-19 dan berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 setempat," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Larangan Pengecer Jual LPG 3 Kg Tak Menjamin Beban Subsidi Berkurang
- Daftar Event Balap Internasional Digelar di Sirkuit Mandalika Sepanjang 2025
- Prabowo Putuskan untuk Membangun Tanggul Laut Raksasa dari Banten-Jatim, Ini Tujuannya
- Minta Investigasi Penembakan WNI, Indonesia Kirim Nota Diplomatik ke Malaysia
- Kesepakatan Gencatan Senjata, Hamas Bebaskan Tiga Sandera
Advertisement
Target Investasi Gunungkidul Masih di Bawah Rp1 Triliun, Ini Sektor Paling Diminati
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Bali 3 hari Kedepan
- Presiden Prabowo Subianto Potong Anggaran PU Rp81 Triliun, Pengamat: Pembangunan IKN Pasti Melambat
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sebut Guru Jadi Faktor Penentu Kualitas Pendidikan
- Didera Masalah Kriminal hingga Keberadaan Perkampungan Asing, Wisata Bali Diusulkan Dievaluasi
- Hashim Djojohadikusumo Ungkap Prabowo Gagas MBG Sejak 2006
- Pemulihan Jalur Rel Kereta Api yang Terdampak Banjir Grobogan Ditarget Selesai 5 Februari 2025
- Sejumlah Negara Arab Tolak Usulan Trump untuk Merelokasi Warga Palestina
Advertisement
Advertisement