Advertisement
Bali Gunakan Pendekatan Budaya untuk Menangkal Penyebaran Covid-19

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Setiap daerah berupaya keras memerangi pandemi Covid-19. Di Provinsi Bali, aparat setempat melakukan pendekatan kultural dalam mencegah terjadinya kerumunan massa.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali I Made Rentin, menyampaikan bahwa kegiatan kegiatan tersebut cenderung melibatkan banyak warga dan menimbulkan kerumunan, sebagai contoh upacara Ngaben. Ini sangat berpotensi menjadi klaster penularan di Bali.
Advertisement
Menyikapi potensi tersebut, tuturnya, Pemerintah Provinsi Bali melakukan pendekatan terhadap desa adat untuk mendukung penanganan di tingkat mikro, yaitu membentuk satuan tugas (satgas) berbasis desa.
“Upaya ini untuk merespons risiko penularan saat berlangsungnya kegiatan-kegiatan keagamaan, adat dan masyarakat lain,” ujarnya, Sabtu (4/9/2021).
Kepala Pusat Penelitian Kependudukan LIPI Herry Yogaswara menilai pendekatan budaya untuk menangkal penyebaran Covid yang dilakukan di Bali sangat membantu dalam mendukung program isolasi terpusat (isoter), sehingga kasus positif dapat turun secara signifikan. Isolasi mandiri dipandang tidak efektif dan memicu terjadinya penyebaran karena kondisi rumah yang tidak memadai untuk perawatan serta lemahnya pengawasan.
Baca juga: Polda DIY Ungkap Sindikat Kejahatan Siber Internasional, Korban Rugi Miliaran Rupiah
Herry menambahkan, pembelajaran selanjutnya yaitu Pemerintah Bali melakukan pendekatan adat yang bersifat inklusif. Melalui pendekatan ini, desa adat membuka komunikasi berbagai masyarakat dengan latar belakang budaya berbeda sehingga ini mendorong terjadinya komando penanganan di tingkat mikro yang dapat diikuti semua pihak secara terpusat.
Sementara itu, Pemerintah Bali juga melakukan pendekatan berbasis kearifan lokal pada kebijakan nasional terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro. Satgas Penanganan Covid-19 Bali menggandeng masyarakat adat untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut, salah satunya dengan kehadiran pecalang atau polisi adat di tingkat mikro.
Dalam menyosialisasikan kebijakan pemerintah, pemerintah provinsi dan kabupten/kota di Bali melakukan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak atau pentaheliks. Hal tersebut sangat membantu dalam menjangkau warga masyarakat hingga tingkat mikro.
Pembelajaran dari Bali ini merupakan salah satu topik diskusi yang diselenggarakan Tim Intelijen BNPB dengan menghadirkan narasumber dari BPBD Provinsi Bali, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Universitas Gadjah Mada dan Centre for Strategy and International Studies (CSIS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dosen FH Unissula Diskorsing Karena Diduga Jadi Pelaku Kekerasan
- Perpres No.79 Tahun 2025, Tidak Hanya Soal Kenaikan Gaji
- Viral Kepsek Roni Dicopot, Wali Kota Prabumulih Terancam Sanksi
- Pejabat BPJPH Diduga Lakukan KDRT, Begini Respons Komnas Perempuan
- Korban Hilang Banjir Bali Terus Dipantau Tim SAR
Advertisement

Jadwal KA Bandara YIA dan KA Bandara YIA Xpress, 19 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Trump Perpanjang Tenggat Larangan TikTok hingga 16 Desember 2025
- Sekjen GCC Kutuk Serangan Israel ke Gaza
- Tiba di Indonesia, Sapi Impor Australia untuk Dukung MBG
- Fahri Hamzah Siap Patuhi Putusan MK Wamen Dilarang Rangkap Jabatan
- Pemerintah Jamin Pembangunan Perumahan Sosial Tanpa Penggusuran
- 65 Ribu Warga Gaza Meninggal Akibat Serangan Israel
- Prakiraan BMKG, Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
Advertisement
Advertisement