Advertisement
China Bakal Izinkan Pasangan untuk Punya 3 Anak
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Di tengah kekhawatiran bahwa kesejahteraan dan pengaruh globalnya dapat dirusak oleh populasi yang menua, China memutuskan akan mengizinkan pasangan untuk memiliki tiga anak.
Partai komunis yang berkuasa telah mendiktekan berapa banyak anak yang dapat dimiliki orang tua di negara itu selama bertahun-tahun. Bahkan China memiliki kebijakan satu anak selama beberapa dekade.
Advertisement
Tetapi ada kekhawatiran bahwa tingkat kelahiran yang menurun akan menandai krisis demografis di negara itu – memicu perubahan terbaru pada kebijakan tersebut.
Baca juga: Indonesia Diminta Belajar dari AS & Waspadai Ledakan Covid-19 Secara Mendadak
Aturan tersebut dilonggarkan pada tahun 2015 untuk mengizinkan dua anak, dengan para pejabat mengakui konsekuensi yang menjulang dari tingkat kelahiran yang menurun dengan cepat – dengan kekhawatiran bahwa China akan menjadi tua sebelum menjadi kaya.
Sejak 1980-an, negara adidaya di Asia telah membatasi secara ketat sebagian besar pasangan hanya untuk satu anak, sebuah kebijakan yang diberlakukan dengan ancaman denda atau kehilangan pekerjaan.
Itu menyebabkan sejumlah masalah lain, termasuk aborsi paksa, sementara preferensi untuk anak laki-laki menyebabkan orang tua membunuh bayi perempuan, yang menyebabkan ketidakseimbangan besar dalam rasio jenis kelamin.
China menggembar-gemborkan kebijakan tersebut sebagai keberhasilan untuk mencegah 400 juta kelahiran tambahan di negara berpenduduk terpadat di dunia, yang dikatakan menghemat sumber daya dan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Anjlok, Awalnya Rp120.000 per Kg, Cabai Rawit Kini Dijual Rp12.000 di Gunungkidul
Namun tingkat kelahiran sudah turun sebelum kebijakan itu masuk, sejajar dengan tren di Korea Selatan, Thailand, dan negara-negara Asia lainnya.
Rata-rata jumlah anak yang lahir dari setiap wanita turun dari di atas enam pada 1960-an menjadi di bawah tiga pada 1980, menurut Bank Dunia.
Dalam dekade terakhir, jumlah orang usia kerja di China telah turun, sementara populasinya hampir tidak tumbuh.
Tahun lalu sensus resmi mencatat populasi 1,411 miliar – naik 72 juta pada 2010, ketika yang terakhir diambil.
Statistik lain menunjukkan 12 juta bayi lahir tahun lalu – turun 18% dari 14,6 juta yang lahir pada 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
- Tentara Israel Dikabarkan Siap Menyerang Kota Rafah di Gaza Selatan
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Kamis 25 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menkes Budi Ubah Paradigma Perencanaan Kesehatan
- Ini Besaran Honor PPK Pilkada Serentak 2024
- Kabar Duka: Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia
- Jenazah Pendiri Mustika RatuMooryati Soedibyo Akan Dimakamkan di Bogor Rabu Siang
- BMKG: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Dilanda Hujan Hari Ini
- Sirekap Bakal Digunakan pada Pilkada Serentak 2024
- Prabowo Ingin Membangun Koalisi Kuat
Advertisement
Advertisement