Advertisement
China Bakal Izinkan Pasangan untuk Punya 3 Anak
![China Bakal Izinkan Pasangan untuk Punya 3 Anak](https://img.harianjogja.com/posts/2021/08/23/1080783/corona-virus-reuters-696x392-ok.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Di tengah kekhawatiran bahwa kesejahteraan dan pengaruh globalnya dapat dirusak oleh populasi yang menua, China memutuskan akan mengizinkan pasangan untuk memiliki tiga anak.
Partai komunis yang berkuasa telah mendiktekan berapa banyak anak yang dapat dimiliki orang tua di negara itu selama bertahun-tahun. Bahkan China memiliki kebijakan satu anak selama beberapa dekade.
Advertisement
Tetapi ada kekhawatiran bahwa tingkat kelahiran yang menurun akan menandai krisis demografis di negara itu – memicu perubahan terbaru pada kebijakan tersebut.
Baca juga: Indonesia Diminta Belajar dari AS & Waspadai Ledakan Covid-19 Secara Mendadak
Aturan tersebut dilonggarkan pada tahun 2015 untuk mengizinkan dua anak, dengan para pejabat mengakui konsekuensi yang menjulang dari tingkat kelahiran yang menurun dengan cepat – dengan kekhawatiran bahwa China akan menjadi tua sebelum menjadi kaya.
Sejak 1980-an, negara adidaya di Asia telah membatasi secara ketat sebagian besar pasangan hanya untuk satu anak, sebuah kebijakan yang diberlakukan dengan ancaman denda atau kehilangan pekerjaan.
Itu menyebabkan sejumlah masalah lain, termasuk aborsi paksa, sementara preferensi untuk anak laki-laki menyebabkan orang tua membunuh bayi perempuan, yang menyebabkan ketidakseimbangan besar dalam rasio jenis kelamin.
China menggembar-gemborkan kebijakan tersebut sebagai keberhasilan untuk mencegah 400 juta kelahiran tambahan di negara berpenduduk terpadat di dunia, yang dikatakan menghemat sumber daya dan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Anjlok, Awalnya Rp120.000 per Kg, Cabai Rawit Kini Dijual Rp12.000 di Gunungkidul
Namun tingkat kelahiran sudah turun sebelum kebijakan itu masuk, sejajar dengan tren di Korea Selatan, Thailand, dan negara-negara Asia lainnya.
Rata-rata jumlah anak yang lahir dari setiap wanita turun dari di atas enam pada 1960-an menjadi di bawah tiga pada 1980, menurut Bank Dunia.
Dalam dekade terakhir, jumlah orang usia kerja di China telah turun, sementara populasinya hampir tidak tumbuh.
Tahun lalu sensus resmi mencatat populasi 1,411 miliar – naik 72 juta pada 2010, ketika yang terakhir diambil.
Statistik lain menunjukkan 12 juta bayi lahir tahun lalu – turun 18% dari 14,6 juta yang lahir pada 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182727/ka-yia-xpress.jpg)
Jadwal Kereta Bandara YIA Berikut Cara Membeli Tiketnya, Sabtu 27 Juli, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja,
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement