Belum Ada Pengganti Raja, Seperti Ini Sistem Pemerintahan di Mangkunegaran
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO - Sudah sepekan, KGPAA Mangkunagoro IX meninggal dunia yakni pada Jumat (13/8/2021) lalu di Jakarta. Suksesi pengganti KGPAA Mangkunegara IX di Puro Mangkunegaran masih menjadi tanda tanya besar.
Plt Pengageng Kabupaten Mandrapura, Supriyanto Waluyo mengatakan pemilihan pengganti raja saat ini belum diputuskan.
Advertisement
"Simpel nek mriki ( Simple Kalau disini), Tunggu saja. Tapi nggih ngangge tahapan ( semua menggunakan tahapan) Tahapan itu yang menentukan keluarga inti. Mriki kan mung praja ( kita kan cuma prajurit ) atau abdi dalem, beda," ucapnya saat ditemui di Puro Mangkunegaran, Jumat (20/8/2021).
Baca juga: BMKG Susun Peta dan Skenario Model Tsunami di 41 Wilayah, Mayoritas di Jawa
Dia menyampaikan, terkait penerus trah Pangeran Sambernyawa itu akan diputuskan oleh pihak keluarga inti.
"Keluarga inti itu ya permaisuri, putra, dan sederek. Yang utama itu, yang menentukan keluarga. Kan ini masih masa berduka," paparnya.
Keluarga Raja Mangkunegaran. [Dok Mangkunegaran]
Dia menjelaskan, dalam tradisi Mataram, penerus tahta akan diputuskan dengan batasan kira-kira dalam waktu 100 hari.
"Ya batasannya kira-kira 100 hari. Ini masih masa berkabung. Ora pantes, mben lerem sik. Nek wong Jawa kan ngoten ( belum pantes, biar landai dulu. Kalu orang jawa kan begitu)," terangnya.
Menurutnya, waktu 100 hari itu sudah menjadi tradisi turun temurun dari masa lampau.
Baca juga: Begini Proses Evakuasi WNI di Afganistan, Izin Mendarat Pesawat Ditunda Berkali-kali
"Mataram begitu. Kurang lebihnya begitu. Nggih, bersabar dulu. Tapi pasti," urainya.
Dia menjelaskan, roda pemerintahan di Puro Mangkunegaran saat ini tetep berjalan seperti biasa.
Sementara untuk pemegang kendali Puro Mangkunegaran saat ini, Supriyanto menambahkan, dipegang oleh Praja.
"Kita tetap berjalan seperti biasa. Sementara berjalannya roda Pemerintahan Puro dilakukan oleh Praja Mangkunegaran."
"Praja ini tetep berjalan. Tidak rumit seperti masa kerajaan. Sekupnya lebih kecil, hanya di dalam tembok kerajaan," tuturnya.
Sementara, Forum Kebudayaan Mataram (FKM) Bendoro Raden Mas (BRM) Kusumo Putro berharap kekosongan Pada kursi Mangkunegoro selanjutnya harus segera di isi.
Hal tersebut menurutnya, agar roda Pemerintahan di Puro Mangkunegaran dan sistem kebudayaan di Jawa tidak berhenti.
"Sejak Mangkunegoro lX surut, harus segera ada pengganti agar kearifan lokal yang sudah ada bisa tetap berjalan."
Oleh karena itu tambah Kusumo, harus ada figur yang mumpuni sebagai pengganti Mangkunegoro lX.
"Yaitu yang layak dan mengetahui mengenai seni budaya, adat istiadat Mangkunegaran. Terutama adat Masyarakat Jawa."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Cek Cuaca di Jogja Sabtu 23 November 2024, Waspadai Potensi Hujan Petir di Kota Jogja
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Presiden Prabowo dan PM Inggris Sepakat Dukung Gencatan Senjata di Gaza
- RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas, Pengamat: Prioritas Saat Ini Justru RUU Perampasan Aset
- Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina
- KJRI Hamburg Jerman Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Koperasi Diminta Bergerak Ikut Bantu Pelaku UMKM dan Perangi Rentenir
- Pembangunan Kesehatan di Indonesia Berkembang, Hanya Saja Masih Menghadapi Kesenjangan dengan Negara Maju
- Berani ke Italia, Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant Bisa Ditangkap
Advertisement
Advertisement