Advertisement
Vaksin Moderna Sudah Bisa Diakses Warga Jateng

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA --Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan, pihaknya terus gencar melakukan vaksinasi. Bahkan pada pekan ini, dipastikan jumlah vaksin yang masuk ke Jateng lebih banyak dari pekan sebelumnya.
“Pasokan vaksinasi lebih banyak. Saya ucapkan terima kasih kepada Kementerian kesehatan untuk alokasi di Jawa Tengah itu ada vaksin Moderna tidak hanya dipakai untuk SDM atau nakes tapi juga untuk masyarakat umum,” kata dia dalam keterangan yang dikutip, Selasa (10/8/2021).
Advertisement
BACA JUGA : Bantul Peroleh 310 Vial Moderna untuk Vaksinasi 4.300 Nakes
Hanya yang tak kalah penting adalah perlu manajemen vaksinnya. Dalam hal ini harus betul-betul baik karena perlu penyimpanan di suhu -20 derajat celcius sehingga perlu ada kesiapan rantai dinginnya mulai dari provinsi sampai kabupaten kota, sampai ke puskesmas maupun ke pusat vaksin yang ada di daerah.
"Harus betul-betul bagus dan standar,” ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pemerintah kabupaten/kota di Jateng untuk menghitung efek dari Covid-19.
Dia menyebut umpamanya, di industri perdagangan seperti berapa industri yang kolaps, dan sisi lain berapa yang justru tumbuh baik.
“Saya minta untuk data semuanya. Kemudian efek-efek yang muncul itu sekarang treatment yang sudah berjalan apa. Sebenarnya mereka sudah melakukan itu, tapi butuh laporan detail,” ujarnya.
Bahkan yang tak kalah penting adalah, pihaknya meminta data angka kematian dan siapa saja yang meninggal dunia. Termasuk dia menggarisbawahi berapa jumlah anak yang menjadi yatim akibat orang tuanya meninggal karena Covid.
“Termasuk kita minta angka kematian itu. Dari yang meninggal siapa saja. Ada berapa anak yatim yang hari ini butuh pertolongan. Ini penting,” ucapnya.
BACA JUGA : Ini Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum dan Sesudah Terima Vaksin
Selain juga, apakah ada warga yang sampai mengalami stres, serta mereka yang terpaksa mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
“Semua tak minta untuk menghitung sekarang. Agar ini kalau bisa kita hitung, katakan sampai pertengahan ini atau minggu depan sudah ada datanya, kita akan analisis. Sehingga perencanaan pembangunan kita di 2022, harapan kita akan bisa mengarah kelompok-kelompok ini,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Siaran Pers
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement