Advertisement
Menko Luhut Pastikan Tak Ada Masyarakat Kelaparan Saat Pandemi Covid-19
Menko Maritimvest Luhut Binsar Pandjaitan saat diwawancara dalam podcast Deddy Corbuzier - Tangkapan layar Youtube Deddy Corbuzier.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Pemerintah daerah maupun aparat diminta untuk memastikan tidak ada masyarakat di wilayahnya yang mengalami masalah pemenuhan kebutuhan pokok.
Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Luhut Binsar Pandjaitan memastikan tidak ada masyarakat di wilayahnya yang mengalami masalah pemenuhan kebutuhan pokok.
Advertisement
Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi mengatakan bahwa Luhut telah meminta pemerintah daerah maupun aparat untuk memastikan hal tersebut.
“Menko Luhut, memberikan arahan kepada TNI atau Polri untuk mencari lokasi marjinal di tiap daerah dan memastikan ketersediaan makanan khususnya beras untuk masyarakat yang betul-betul membutuhkan,” katanya saat konferensi pers virtual, Minggu (11/7/2021).
Baca juga: Siap-Siap! Pelanggar Aturan WFH dan WFO di Sleman Bakal Ditindak
Lebih lanjut, kata dia, pemerintah ingin melakukan penyaluran secara micro targeted tersasar dengan detail terutama dalam distribusi vaksin, obat, dan bantuan sosial (bansos). Khusus untuk masyarakat yang berada di kawasan pinggiran, penyaluran bantuan diharapkan dapat terlaksana dengan cepat.
“Rakyat indonesia tidak ada yang akan dibiarkan sampai tidak bisa makan,” tegas Dedy.
Dia menerangkan, Menteri Sosial Tri Rismaharini akan menyalurkan bansos beras melalui Perum Bulog. Kebijakan terbaru Kementerian Sosial adalah menyalurkan bantuan beras sebesar 10 kg per penerima manfaat.
Penyaluran bantuan dilakukan melalui jaringan Bulog yang tersebar di seluruh Tanah Air. Dedy memastikan Mensos Risma memimpin langsung proses pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Menurutnya, pemutakhiran data harus dilakukan karena merupakan proses yang bersifat terus menerus dan dinamis dengan mempertimbangkan adanya warga yang berpindah alamat, meninggal atau mungkin tingkat kesejahteraannya berubah.
Baca juga: Warga Terdampak PPKM Darurat di Borobudur Dapat Bantuan Beras
Mensos melibatkan Polri, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) dalam proses pemutakhiran data tersebut.
“Mensos memastikan proses pemutakhiran data berjalan secara transparan dan partisipatif serta dilakukan dengan dukungan teknologi digital, sehingga selain lebih akurat juga diharapkan semakin cepat,” ujarnya.
Kementerian Sosial setidaknya menyiapkan tiga jenis bansos. Yakni Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan NonTunai (BPNT), Kartu Sembako, serta Bantuan Sosial Tunai (BST).
“Sejalan dengan arahan Presiden Joko beras sebesar 10 kg per penerima manfaat. Penyaluran bantuan dilakukan melalui jaringan Bulog yang tersebar di seluruh Tanah air," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Banjir 70 Cm di Kaligawe Semarang Lumpuhkan Jalur Pantura
- Polisi Beberkan Kronologi Warga yang Ditembak Begal di Jakbar
- Gudang Pengelolaan Limbah B3 di Karawang Terbakar
- Keuangan Ukraina Diklaim Hanya Cukup Bertahan hingga April 2026
- AI Dinilai Tingkatkan Efisiensi dan Produktivitas Sektor Manufaktur
Advertisement
Dendam Lama, Nelayan Tusuk Warga Parangtritis Pakai Cula Ikan Pari
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- BGN Wajibkan SPPG Masak MBG Pakai Air Galon
- Sukarelawan Bersiap Antisipasi Bencana Hidrometeorologi di Kulonprogo
- Sayembara Sampah Digelar Saat Penerbangan Ribuan Lampion di Goa Cemara
- Bareskrim Akan Periksa Lisa Mariana Jumat 24 Oktober 2025
- Ammar Zoni Didakwa Edarkan Narkotika di Ruta Salemba
- Ki Anom Suroto, Dalang Pertama yang Tampil di Lima Benua
- Jalan Prambanan-Lemahbang Diharapkan Dongkrak Ekonomi
Advertisement
Advertisement



