Advertisement
PPKM Darurat Diklaim Turunkan Mobilitas Masyarakat

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Institut Studi Transportasi (Instran) menilai penerapan PPKM Darurat Jawa-Bali efektif menekan pergerakan masyarakat. Hal itu terbukti dari angka pengguna transportasi umum yang terus menurun dari biasanya.
"PPKM Darurat jelas efektif menekan mobilitas. Terlihat dari perkembangan penumpang Transjakarta yang merosot tajam sampai 40 persen dibandingkan sebelum ada PPKM," katanya kepada JIBI/Bisnis, Sabtu (10/7/2021).
Advertisement
BACA JUGA : Pemkot Jogja Razia Orang yang Nekat Keluar Rumah Saat PPKM Darurat
Bukan hanya Transjakarta, dia melihat penurunan penumpang juga dialami oleh moda kereta api perkotaan seperti KRL Jabodetabek, MRT, dan LRT. Bahkan, mobilitas antar daerah yang menggunakan Bus AKAP atau KA Jarak Jauh jelas merosot tajam atau bahkan dapat dibilang tidak ada.
"Dari sini jelas efektif [PPKM Darurat] membatasi pergerakan. Tapi kalau efektif menurunkan Covid-19 juga tidak karena buktinya kasus Covid-19 naik terus," ujarnya.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mencatat adanya penurunan jumlah armada bus yang beroperasi di Terminal Tipe A Pulo Gebang selama penerapan PPKM Darurat Jawa-Bali.
BACA JUGA : Duh...Sudah PPKM Darurat, Mobilitas Warga DIY Cuma Turun Segini
Dia mengatakan penurunan operasional bus tersebut bahkan mencapai 60 persen dari jumlah yang biasanya beroperasi sebelum adanya pengetatan perjalanan.
Sementara dari jumlah penumpang di Pulo Gebang, terjadi penurunan yang sangat drastis. Pasalnya, pada 8 Juli 2021, hanya terdapat 7 orang calon penumpang yang akan berangkat dari terminal tersebut.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Perkeretaapiaan Kemenhub Zulfikri mengakui bahwa jumlah pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek belum menunjukkan penurunan yang signifikan selama penerapan PPKM Darurat.
Menurutnya perlu diberlakukan aturan tambahan yang makin memperketat persyaratan perjalanan agar angka penurunan jumlah penumpang harian bisa terus ditekan.
BACA JUGA : PPKM Darurat, Pasar Tumpah di Jogja Tutup Sementara
"Namun selama PPKM Darurat, penurunan penumpang tidak hanya terjadi pada KRL Jabodetabek, melainkan hampir seluruh layanan kereta api. Untuk kereta api antar kota karena memang banyak yang sudah dibatalkan, jumlah penumpang menurun sangat signifikan 71 persen. Untuk kereta lokal perkotaan seperti Bandung Raya dan Surabaya juga menurun cukup signifikan sampai 70 persen sedangkan KRL Jogja-Solo 51 persen," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement