Advertisement
Epidemiolog Sarankan Covid-19 Jangan Obati Sendiri, Ini Risikonya

Advertisement
Bisnis.com, JAKARTA — Melonjaknya angka kasus Covid-19 membuat banyak orang berbondong-bondong membeli obat yang diklaim bisa mengobati atau meringankan gejala Covid-19.
Epidemiolog Pandu Riono mengimbau agar masyarakat tak sembarang mengobati diri.
Advertisement
"Janganlah mengobati sendiri dengan antibiotik. Jangan mengonsumsi steroid, dapat kena jamur hitam. Jangan mengonsumsi obat keras tanpa pengawasan dokter. Obat keras harus diatur ketat, karena membahayakan dan mengancam keselamatan kita," cuit Epidemiolog FKM UI Pandu Riono, Minggu (4/7/2021).
Seperti banyak yang diketahui, kasus jamur hitam semakin memperburuk keadaan Covid-19 di India. Infeksi jamur hitam semakin menambah jumlah kasus Covid-19 di negara penghasil film Bollywood tersebut.
Melansir dari bbc.com, Selasa (8/6/2021) sekitar 12.000 kasus kondisi yang dikenal sebagai jamur hitam telah dilaporkan di India. Sebagian besar adalah pasien yang baru dinyatakan pulih dari Covid-19. Infeksi berat tersebut memiliki tingkat kematian sekitar 50 persen.
Sebelumnya, marak orang berebut produk susu kaleng dan juga obat Ivermectin, yang diklaim bisa menjadi obat Covid-19. Maraknya fenomena ini bahkan mendapat sorotan dari dokter asal Amerika Serikat Faheem Younus.
Susu ini, atau vitamin atau Ivermectin tidak memiliki peran dalam pengobatan Covid,” cuitnya melalui akun Twitter @FaheemYounus, Minggu (4/7/2021).
Dalam cuitan lainnya, Dokter Faheem juga memberikan tips kepada masyarakat Indonesia terkait hal itu. “Bagaimana agar tetap aman? Pakai masker KN95. Jangan berjabat tangan. Hindari pertemuan dalam ruangan dengan ppl. Jika Anda harus hadir, buka jendela, cuci tangan dan kurangi durasi paparan. Dapatkan vaksinasi,” cuitnya.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi juga berpesan agar masyarakat yang isolasi mandiri tidak melakukan pengobatan sendiri.
"Untuk yang isoman lakukan koordinasi dengan satgas untuk mendapatkan pengobatan dari puskesmas," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dosen FH Unissula Diskorsing Karena Diduga Jadi Pelaku Kekerasan
- Perpres No.79 Tahun 2025, Tidak Hanya Soal Kenaikan Gaji
- Viral Kepsek Roni Dicopot, Wali Kota Prabumulih Terancam Sanksi
- Pejabat BPJPH Diduga Lakukan KDRT, Begini Respons Komnas Perempuan
- Korban Hilang Banjir Bali Terus Dipantau Tim SAR
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Tiba di Indonesia, Sapi Impor Australia untuk Dukung MBG
- Fahri Hamzah Siap Patuhi Putusan MK Wamen Dilarang Rangkap Jabatan
- Pemerintah Jamin Pembangunan Perumahan Sosial Tanpa Penggusuran
- 65 Ribu Warga Gaza Meninggal Akibat Serangan Israel
- Prakiraan BMKG, Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
- Ratusan Siswa di Garut Diduga Keracunan Makanan MBG
- Deretan Selebritas Dunia Galang Dana untuk Palestina
Advertisement
Advertisement