Advertisement

Harian Jogja

Muhammadiyah Minta Publik Tak Percaya Tokoh Anticovid yang Pakai Ayat Alquran

Anissa Putri
Jum'at, 25 Juni 2021 - 21:57 WIB
Budi Cahyana
Muhammadiyah Minta Publik Tak Percaya Tokoh Anticovid yang Pakai Ayat Alquran Masyarakat harus bisa menyaring informasi dari tokoh masyarakat khususnya yang anticovid dan antivaksin. - ilustrasi

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir gerah dengan perilaku beberapa tokoh publik anticovid dan antivaksin yang membuat masyarakat tidak percaya adanya virus Corona.

Haedar mengatakan banyak sekali tokoh masyarakat di daerah yang memberikan pernyataan menyesatkan. Hal tersebut telah menyebabkan pemburukan, yang berdampak pada peningkatan kasus Covid-19 dan lalainya menjalankan protokol kesehatan.

Advertisement

BACA JUGA:  TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023

Dia mengatakan bahwa muncul teori konspirasi, muncul teori-teori politik bahwa Covid ini adalah buatan manusia. Ini bisa menciptakan berbagai hal, pembunuhan manusia secara masif.

“Bagi masyarakat awam, pandangan bisa dipahamkan. Yang paling repot itu mereka yang merasa tahu padahal sesungguhnya tidak tahu atau sok tahu,” ujar Haedar yang telah dilansir dari laman resmi muhammadiyah.or.id, Jumat (25/6/2021).

Haedar juga menyebutkan bahwa beberapa tokoh anticovid dan antivaksin tersebut menggunakan ilmu dan ayat-ayat suci Alquran yang tidak sesuai dengan isi ujaran sesat yang mereka umbar ke masyarakat. 

“Bahkan ada yang ngutip-ngutip ilmu, agama, menggunakan ayat-ayat yang sejatinya juga tidak pas. ‘Kenapa sih takut Covid, takut itu kepada Allah, inna shalati wa nusuki wa maa yahya lillahi rabbil alamin’, menggunakan ayat tidak pas itu, tidak di situ tempatnya,” jelas Haedar.

Haedar berpendapat bahwa perilaku mereka sangat tidak bertanggung jawab. Dia juga berpesan agar lebih baik mereka yang berkeyakinan konspiratif dapat mengajukan data yang mereka punya ke pengadilan internasional.

Haedar juga menyayangkan sikap tokoh masyarakat anticovid dan antivaksin yang menuduh epidemiolog. Ada juga tokoh masyarakat yang menuduh epidemiolog sedang bersekongkol dengan ahli vaksin dunia untuk melakukan kejahatan.

“Masa ada ratusan bahkan ribuan yang ahli vaksin itu bersekutu untuk kejahatan, itu kan enggak mungkin. Di mana sih rasa tanggungjawab? Karena kalau terus-terusan dikembangkan pandangan anti Covid, anti vaksin itu masyarakat lengah, kemudian mereka yang kerja di rumah sakit tambah berat beban kerjanya dan itu kan tidak mustahil menciptakan disharmoni di kalangan masyarakat,” ucap Haedar.

BACA JUGA:  Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja
Baca Koran harianjogja.com

Advertisement

alt

Bantul Siapkan Rekayasa Arus Mudik Lebaran 2023, Kendaraan Dilarang Lewat Cinomati

Bantul
| Kamis, 30 Maret 2023, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Deretan Warung Sate di Seputaran Imogiri, Serbu Saat Buka Puasa!

Wisata
| Kamis, 30 Maret 2023, 12:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement