Advertisement
Maruf Amin Jelaskan Cara MUI Tetapkan Fatwa Vaksin Covid-19
Wakil Presiden Maruf Amin. - Ist/Dokumentasi KIP/Setwapres
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menerapkan pola pikir moderat dalam menerbitkan fatwa-fatwa, termasuk terkait vaksin COVID-19 dan vaksin meningitis.
"Cara berpikir yang benar dan tepat adalah cara berpikir yang moderat. Cara berpikir itulah yang selama ini dilakukan oleh MUI yang menjadi dasar untuk mengeluarkan fatwa-fatwanya,” kata Wapres saat mengikuti acara The 2nd International Conference on Humanity Law And Sharia secara virtual dari Jakarta, Rabu (23/6/2021).
Advertisement
Wapres yang juga Ketua Dewan Pertimbangan MUI menjelaskan MUI tidak pernah menerapkan pola pikir yang memukul rata haram atau halal terhadap semua produk atau fatwa, melainkan memisahkan kedua hal tersebut sesuai konteksnya.
Baca juga: Obat Herbal China untuk Covid-19 Tak Tersedia di Indonesia
"Ada kaidah ‘Kalau ada sesuatu yang halal dan haram bercampur, maka yang dimenangkan adalah yang haram’; MUI tidak berpegang pada pendapat tersebut, baik yang mengharamkan semua atau menghalalkan semua," katanya.
MUI memisahkan antara halal dan haram, yakni jika sesuatu bersifat halal tetap halal dan hasilnya menjadi halal; sementara sesuatu yang bersifat haram akan tetap haram dan hasilnya menjadi haram, tukas Wapres Ma’ruf.
"Begitu juga dalam hal vaksin. MUI menghalalkan vaksin yang tidak mengandung unsur-unsur yang haram, kecuali dalam keadaan darurat karena ada kaidah yang mengatakan kedaruratan itu membolehkan sesuatu yang dilarang," jelasnya.
Baca juga: Corona Juga Melanda Gedung Parlemen RI, Total 105 Orang Terinfeksi Covid-19
Selanjutnya, terhadap berbagai masalah yang belum ditemukan fatwanya, Wapres mengatakan hal itu bisa menggunakan metodologi para ulama sebelumnya.
"Saya meyakini bahwa berbagai permasalahan baru yang belum ditemukan hukumnya bisa dijawab dengan menggunakan perangkat metodologi yang telah dirumuskan para ulama terdahulu," ujarnya.
Wapres juga mengajak seluruh akademisi dan cendekiawan muslim untuk ikut memberikan pemikiran dan solusi dalam menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa dengan pendekatan moderasi beragama. Selain permasalahan dapat selesai dengan baik, kata Wapres, mengutamakan cara berpikir moderat juga dapat terhindar dari kemungkinan konflik atau perpecahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Disambut Hangat Diaspora Indonesia Saat Hadiri KTT ASEAN
- Penumpang Dilarang Cas Powerbank di Stop Kontak Kereta Api
- Bus Wisata Rombongan FKK Semarang Terguling, Empat Orang Tewas
- Presiden Kolombia Terkena Sanksi AS Gara-gara Gagal Perangi Narkoba
- Lisa Mariana Dicecar 44 Pertanyaan di Bareskrim
Advertisement
Disdikpora Temukan Siswa SMP Kulonprogo Tersandung Judol dan Pinjol
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Rusunawa Karangrejek Gunungkidul Baru Terisi 50 Persen, Ini Sebabnya
- Jadwal Layanan SIM di JCM dan Ramai Mall Jogja
- Petani Gunungkidul Diminta Optimalkan Penyerapan Pupuk Bersubsidi
- Jadwal DAMRI Jogja Semarang, Bisa Pulang Pergi
- Bapemperda DPRD DIY Rampungkan Harmonisasi Tiga Raperda Strategis
- Pemkab Bantul Wajibkan Seluruh Kalurahan Mengolah Sampah Organik
- Korsleting Listrik Picu Kebakaran Kios di Pasar Seni Gabusan Bantul
Advertisement
Advertisement



