Advertisement
Covid Merebak, Reisa: Kita Bisa Kembali ke Situasi Pengetatan Kegiatan Masyarakat
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Dokter Reisa Kartikasari Broto Asmoro mengungkap bahwa saat ini banyak rumah sakit yang sudah penuh dengan pasien Covid-19.
Jika terus berlanjut, pemulihan ekonomi akan terhambat lantaran pemerintah harus mengembalikan situasi pengetatan kegiatan masyarakat.
Advertisement
Reisa juga mengungkapkan bahwa varian baru Covid-19 juga makin banyak beredar. Menurut Reisa, dampak Covid-19 bisa berbeda-beda terhadap tiap orang. Ada yang tidak bergejala, namun beberapa pasien menjadi kritis dan fatal.
"Jangan ambil risiko, lindungi diri untuk lindungi keluarga dan orang terdekat kita. Jangan pertaruhkan kesehatan diri dan keluarga hanya karena lalai menerapkan protokol kesehatan," tegas Dokter Reisa, mengutip keterangan resmi KPC-PEN, Kamis (17/6/2021).
Dia menambahkan, Bed Occupancy Rate yang tinggi bukan saja menandakan banyak daerah kembali ke zona merah atau risiko tinggi. Juga membuat penderita penyakit kritis lainnya, seperti jantung, sulit mendapatkan tempat perawatan yang layak.
Jika terus bertambah, akan maki susah mendapatkan perhatian lebih dari dokter spesialis yang merawatnya, dan membuat keluarga mereka khawatir karena berada di rumah sakit yang penuh pasien Covid-19.
Menurut panduan menekan risiko, lanjut Reisa, ada istilah “gas dan rem”. Peningkatan yang terus menerus seperti saat ini akan mungkin mengembalikan ke situasi pengetatan kegiatan masyarakat.
Jumlah absensi kantor akan kembali dikurangi, jam buka tempat usaha dikurangi, dan beberapa kegiatan sosial budaya kembali diatur dengan ketat seperti dikurangi pesertanya.
"Bisa-bisa rencana sekolah tatap muka kemungkinan akan tertunda di wilayah zona merah," katanya.
Dia mengatakan, ada beberapa cara berkontribusi menekan laju penularan dan mengembalikan situasi kota dan kabupaten ke risiko rendah atau zona hijau.
Menurut Reisa, bagi mereka yang merasa kontak erat dengan pasien positif, segera laporkan diri ke puskesmas terdekat. Berani dites dan apabila positif, informasikan secara terus terang tentang siapa saja yang telah kontak erat dengannya selama beberapa hari ke belakang.
Kemudian, untuk pengendalian penularan saat ini bisa ditangani dengan 3T, tes, telusur, tindak lanjut dan terapinya atau dikenal juga dengan tes, lacak, dan isolasi.
Reisa kembali menegaskan, isolasi mandiri bukan tanpa sepengetahuan orang lain. Lapor ke puskesmas dan tetap konsultasi dengan dokter. Konsultasi rutin dengan dokter dapat segera membantu pasien mendapatkan pertolongan dan perawatan.
"Terlambat dirawat dapat berisiko bagi keselamatan nyawa. Puskesmas dan dokter dapat membantu memberikan informasi ketersediaan ruang rawat inap di rumah sakit atau memberikan rujukan ke karantina terpusat yang dibiayai pemerintah," ujar dokter Reisa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 14 Proyek Strategis Nasional Disetujui Presiden Jokowi, Ini Daftarnya
- Perangi Mafia Tanah, AHY: Mafia Tanah Hambat Investasi dan Rugikan Rakyat
- Ruang Angkasa Gelap Meski Ada Matahari, Ini Penyebabnya
- Tanggul Sungai Wulan Jebol, Jalan Pantura Demak Lumpuh Total
- Begini Tampilan Kereta Ekonomi "New Generation"
Advertisement
Sopir Ngantuk, Dua Mobil Adu Banteng di Jalan Jogja-Wonosari hingga Ringsek
Advertisement
Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali
Advertisement
Berita Populer
- 2 Tewas dan 5 Terluka karena Penembakan di Washington DC
- Hujan Badai Diprediksi Terjadi di DIY dan Beberapa Provinsi Lain Hari Ini
- PLN Gelar Mudik Bersama BUMN 2024, Begini Cara Daftar dan Tahapannya
- Pembangunan Sentra Pelatihan Paralimpiade Upaya Negara Tingkatkan Kesejahteraan Para-Atlet
- Menaker Bakal Terbitkan Imbauan dan Panduan Pembayaran THR 2024
- Polisi Buru Pelaku Penembakan Massal di Washington DC
- Satpol PP Bogor Bubarkan Kumpulan Pemandu Lagu yang Bukber hingga Larut Malam di Tempat Karaoke
Advertisement
Advertisement