Advertisement
Muncul di Jakarta, Ini Perbedaan Varian Covid Alpha, Beta, Delta
Ilustrasi. - Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Covid-19 di Ibu Kota, DKI Jakarta terus meningkat. Pada Selasa (16/5/2021) kemarin, bertambah sebanyak 1.502 pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebutkan bahwa terdapat varian baru mutasi SARS-CoV-2 atau Covid-19 muncul di Jakarta, yaitu Alpha, Beta, dan Delta. Lantas, apa perbedaan varian Covid-19 Alpha, Beta, Delta yang muncul di Jakarta tersebut?
Advertisement
Ketiga jenis varian baru virus corona awalnya muncul di negara yang berbeda-beda, di mana setiap varian memberikan dampak dan gejala yang tidak sama pula ke pasien. Berikut ini adalah perbedaannya.
Varian Alpha
Varian Alpha pertama kali ditemukan di Inggris dengan nama B.1.1.7. Melansir Suara.com--jaringan harianjogja.com yang disadur dari laman New York Times, penemuan varian Alpha terjadi pada Desember 2020, bersamaan dengan peningkatan kasus di negara tersebut. Infeksinya menyebar dengan cepat, dan pada April 2021, varian ini dominan ada di Amerika Serikat. Para peneliti masih menyelidiki apa penyebab jenis Alpha dengan cepat dapat menyebar ke negara lain. Dugaan sementara adalah karena virusnya mampu menonaktifkan pertahanan pertama kekebalan tubuh manusia sehingga varian tersebut lebih banyak waktu berkembang biak.
Varian Beta
Varian Beta muncul pertama kali di Afrika Selatan pada Oktober 2020, dan masuk ke Indonesia pada awal Mei lalu di Bali. Nama ilmiahnya adalah B.1.351, dan para peneliti menyebut varian ini lebih banyak menyerang orang usia muda. Varian Beta ini menyebabkan gejala yang serius, dengan tingkat penyebaran infeksinya yang tinggi. Gejala yang umum muncul adalah kehilangan indera penciuman atau anosmia, demam, batuk, kelelahan, sesak napas, diare, dan juga ruam kulit.
Varian Delta
Varian Delta pertama kali ditemukan di India dan menyebabkan tsunami Covid-19 di negara tersebut, dengan nama ilmiahnya adalah B.1.617.2. Varian Delta ini penularannya lebih cepat. Virus dapat beradaptasi terhadap antibodi, sehingga tingkat keparahan penyakit lebih tinggi.
Tidak hanya di Jakarta, tapi seluruh masyarakat diimbau untuk terus menjalankan 3M, yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jaraka. Ditambah lagi, pemerintah akan melaksanakan 3T, yaitu pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment), khususnya di Jakarta yang sedang berada dalam fase genting.
Itulah perbedaan varian Covid-19 Alpha, Beta, Delta yang muncul di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Langgar Tata Ruang, Lapak Kopi Dadakan di Jembatan Kewek Dibongkar
Advertisement
9 Desa Wisata Pilihan untuk Liburan Akhir Tahun di Indonesia
Advertisement
Berita Populer
- UNY Wisuda 1.510 Lulusan, Rektor Tekankan Prestasi dan Mutu Alumni
- Menteri Nusron Tekankan Spirit Kemanusiaan dalam Perayaan Natal
- Distribusi Pupuk Subsidi di Sleman Dipantau, HET Turun 20 Persen
- Kost Jogja di Area Tenang hingga Ramai, Ini 5 Pilihan Daerahnya
- Terungkap, Pelaku Pembuangan Bayi di Kos Solo Tetangga Sendiri
- Kasus Ijazah Palsu, DPR Minta KPU Evaluasi Verifikasi Calon
- Reforma Agraria Dorong Kemandirian Ekonomi Desa Hargorejo
Advertisement
Advertisement



