Advertisement
Hasil Survei Tiga Besar Capres 2024: Prabowo Dipepet Ganjar dan Anies

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Suvei Parameter Politik Indonesia menunjukkan bahwa secara berturut-turut Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan menjadi tiga besar calon presiden pada 2024.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan data elektabilitas calon presiden menunjukkan masing-masing calon memiliki persentase sebesar 18,3 persen, 16,5 persen, dan 15,1 persen.
Advertisement
Survei ini dilakukan melalui telepolling kepada 1.200 responden di sleuruh Indonesia yang dilakukan sepanjang 23 - 28 Mei 2021. Adapun basis pemilih Prabowo tampak sangat kentara di Banten, DKI jakarta, Jawa Barat, dan Sumatera.
Sementara Ganjar Pranowo justru terlihat sangat dominan di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Adapun Anies relatif serupa dengan Prabowo.
"Secara teritorial pulau Jawa yang meliputi 57,2 persen pemilih, saat ini terkristalisasi menjadi dua wilayah, yaitu [Banten, DKI, Jawa Barat] yang dikuasai bersama oleh Prabowo [31 persen] dan Anies Baswedan [28,4 persen] serta [Jateng, Jatim dan Yogyakarta] yang didominasi sendirian oleg Ganjar Pranowo [37,9 persen," terangnya dalam diskusi virtual pada Sabtu (5/6/2021).
Sementara itu, kendati Prabowo punya elektabilitas tinggi, tetapi tren elektabilitasnya melemah. Hal ini terlihat pada survei pada Februari 8,2 persen menipis menjadi 1,8 persen pada Mei 2021. Hal kungungkinan terjadi akibat adanya isu yang menghantam dirinya yang tengah menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
BACA JUGA: Sekolah Tatap Muka Dibuka Juli 2021, Satgas Covid-19 Tegaskan Persiapan Harus Matang
"Di antara 3 besar elektabilitas capres, hanya Ganjar Pranowo yang memiliki popularitas di bawah 70 persen. Dengan popularitas seperti itu, Ganjar sudah punya bekal yang luar biasa," katanya.
Dilihat dari motif memilih capres, masyarakat Indonesia masih didominasi oleh faktor psikologis (36,3 persen) yang indikatornya berupa ketegasan, kedekatan dengan rakyat, keramahan, sifat berwibawa, dan lainnya.
Sementara itu, faktor rasional seperti kinerja dan visi misi justru hanya 10,5 persen dan faktor sosiologis seperti keagamaan hanya 3,2 persen.
"Fakta ini menunjukkan bahwa membangun citra dan kedekatan emosional dengan pemilih masih jauh lebih penting bagi pemilih di Indonesia dibandingkan menyajikan program yang bagus dan memanfaatkan sentimen kelompok," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dispar Bantul Akui Banyak Wisatawan Lolos dari Pungutan Retribusi
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Baru Saja Bebas, Pemuda 19 Tahun Asal Umbulharjo Masuk Bui Lagi
- Pacu Pertumbuhan Ekonomi, Mendag Dorong Peningkatan Ekspor
- Peneliti: Konsumsi Kacang Turunkan Risiko Kematian 20 Persen
- Dinkes DIY Selidiki Penyebab Keracunan MBG di SMAN 1 Jogja
- Polisi Tangkap Seorang Kakek Cabuli Cucu Tiri di Boyolali
- Hasil Babak Pertama, Persita vs PSIM 1-0: Eber Bessa Pecah Kebuntuan
- Kasus Chromebook, Uang yang Dikembalikan Baru Rp10 Miliar
Advertisement
Advertisement