PKS Berkomitmen Pertahankan Ideologi Pancasila
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—PKS Kota Jogja menyatakan komitmennya untuk mempertahankan ideologi Pancasila. Munculnya tuduhan tidak pancasilais akibat perbedaan penafsiran Pancasila dikhawatirkan bisa memecah belah persatuan dan kesatuan yang selama ini sudah terjaga.
Ketua DPD PKS Kota Jogja Nasrul Khoiri mengatakan PKS sebagai bagian dari bangsa Indonesia siap melanjutkan perjuangan yang sudah digariskan oleh para pendiri bangsa. Termasuk berkomitmen menerapkan dan mempertahankan ideologi pancasila. Saat ini masyarakat berhadapan dengan pihak yang menafsirkan Pancasila berdampak pada pecah belah. Ia berharap tuduhan terhadap pihak yang tidak pancasilais harus dihindari agar tidak terjadi perpecahan.
Advertisement
BACA JUGA : Pedagang di Malioboro Berbaris Sepanjang Jalan Peringati Hari Lahir Pancasila
“Ketika muncul pihak yang berbeda pandangan dalam hal politik dan keyakinan sering dianggap tidak pancasilais, tantangan anak zaman saat ini seperti itu. Maka kami melihat upaya mendiskreditkan bahwa setiap anak bangsa yang tidak pancasilais itu adalah upaya yang harus dihentikan, dhindari. Karena pancasila ini sebagai konsensus ya harus kita taati, maka tidak boleh saling menuduh bahwa saya yang paling pancasilais,” katanya dalam Serasehan Pancasila bertajuk Memaknai Nilai Pancasila dalam Bernegara secara daring, Selasa (1/5/2021) malam.
Ia tidak menampik di Indonesia terdapat beragam kelompok yang menafsirkan Pancasila dengan cara yang berbeda. PKS berharap setiap kelompok tersebut tetap bersatu dan tidak terpecah belah seperti halnya para pendiri bangsa yang banyak memiliki perbedaan pendapat namun muaranya adalah untuk NKRI.
“Harapannya berdebat hanya di tataran ide saja tidak dilanjutkan ke hal lain, tidak perlu ada ancaman, masing-masing kita saling berkarya sesuai dengan kemampuan dan kebaikan,” ujarnya.
BACA JUGA : Perempuan Diharapkan Berperan Memasyarakatkan Pancasila
Pegiat Pusat Studi Pancasila UGM Jazir ASP menambahkan Pancasila merupakan fiolosofi yang mendasari setiap undang-undang yang dibuat. Maka tidak boleh ada undang-undang yang bertentangan dengan Pancasila ini, karena negara Indonesia praktik perudnangan harus mengacu pada Pancasila.
“Kepempimpinan seseorang sangat dipengaruhi oleh proses pemilihannya. Kalau proses pemilihannya tidak pancasilais maka kebijakannya juga tidak pancasilais,” katanya.
Budayawan Ashad Kusuma Djaya menyatakan ada lima agenda penting dalam mengaktualkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Antara lain, menyadarkan tugas melahirkan pancasila, memperkokoh pondasi peradaban Indonesia raya, mengembangkan demokrasi ekonomi. Selain itu membangun demokrasi politik perwakilan yang sehat dan memperkuat gotong royong dalam pembangunan yang kolaboratif.
BACA JUGA : Peringati Hari Lahir Pancasila, Pengunjung Watu Lumbung Gelar Upacara Bendera
“Melahirkan Pancasila bukan menjadikan Pancasila sebagai azas tunggal sebagaimana Orde Baru yang melahirkan pemerintahan otoriter. Demikian juga bukan menjadikan Pancasila ideologi tertutup yang hanya digunakan rezim sebagai alat untuk menggebuk lawan-lawan politiknya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Lewat Film, KPU DIY Ajak Masyarakat untuk Tidak Golput di Pilada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri
- BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
- Belasan Provinsi Rawan Pilkada Dipantau Komnas HAM
- Menteri Satryo Minta Kemenkeu Kucurkan Dana Hibah untuk Dosen Swasta
- Menpar: Kunjungan Wisatawan ke Bali Belum Merata
- Bawaslu Minta Seluruh Paslon Fokus Menyampaikan Program saat Kampanye Akbar
- Vonis terhadap Presiden Terpilih AS Donald Trump dalam Kasus Uang Tutup Mulut Kembali Ditunda
Advertisement
Advertisement