Advertisement

Gunakan Huruf Yunani, WHO Umumkan Penamaan Baru Varian Covid-19

John Andhi Oktaveri
Selasa, 01 Juni 2021 - 08:47 WIB
Sunartono
Gunakan Huruf Yunani, WHO Umumkan Penamaan Baru Varian Covid-19 Ilustrasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan sistem penamaan baru untuk berbagai varian Covid-19. Mulai saat ini, WHO akan menggunakan huruf Yunani untuk merujuk pada varian yang pertama kali terdeteksi di negara-negara seperti Inggris, Afrika Selatan, dan India. Varian Inggris misalnya diberi label sebagai Alpha, Beta untuk Afrika Selatan, dan Delta untuk varian yang berasal dari India.

WHO menyatakan langkah itu diambil untuk menyederhanakan pembahasan wabah tersebut, tetapi juga untuk membantu menghilangkan beberapa stigma dari nama-nama tersebut.

Advertisement

BACA JUGA : Terapkan Prokes, Tak Perlu Takut Varian Baru Covid-19

Awal bulan ini, pemerintah India mengkritik penamaan varian B.1.617.2 yang pertama kali terdeteksi di negara itu pada Oktober tahun lalu. Varian itu disebut "varian India" meskipun WHO tidak pernah secara resmi melabeli hal itu.

"Tidak ada negara yang harus distigmatisasi untuk mendeteksi dan melaporkan varian," ujar pemimpin teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove seperti dikutip BBC.com, Selasa (1/6).

Dia juga menyerukan "pengawasan yang kuat" atas varian dan berbagi data ilmiah untuk membantu menghentikan penyebaran.

"Kami tidak mengatakan mengganti B.1.1.7, tetapi benar-benar hanya untuk mencoba membantu dalam hal sosialosasi dengan orang kebanyakan," katanya.

BACA JUGA : Puluhan Kasus Covid-19 Baru Ditemukan di Sleman Setelah Lebaran

Seorang ilmuwan yang memberi nasihat kepada pemerintah Inggris kemarin mengatakan negara itu berada pada tahap awal dari gelombang ketiga infeksi virus Corona yang sebagian didorong oleh Delta, atau varian India.

Varian itu diperkirakan menyebar lebih cepat daripada varian Alpha yang menjadi penyebab atas lonjakan kasus di Inggris selama musim dingin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : BBC.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Genjot Produktivitas Sawah Tadah Hujan, DKPP Bantul Akui Masih Butuh Ratusan Pompa Air

Bantul
| Rabu, 04 Desember 2024, 20:57 WIB

Advertisement

alt

Berkunjung ke Chengdu Melihat Penangkaran Panda

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement