Advertisement

Promo November

Perayaan Waisak Disiarkan Daring, Tak Ada Pelepasan Lampion di Candi Borobudur

Setyo Aji Harjanto
Rabu, 26 Mei 2021 - 11:07 WIB
Nina Atmasari
Perayaan Waisak Disiarkan Daring, Tak Ada Pelepasan Lampion di Candi Borobudur Seorang Bhante dan umat Buddha melakukan prosesi Pradaksina, di Vihara Buddha Dharma, Kuta, Bali, Selasa (25/5/2021). Prosesi Pradaksina dengan mengelilingi vihara sebanyak tiga kali yang merupakan rangkaian peringatan Hari Tri Suci Waisak 2565 BE/2021 tersebut diikuti umat Buddha secara terbatas dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Hari ini, Rabu (26/5/2021) umat Buddha merayakan Hari Raya Waisak 2565 TB. Perayaan Tri Suci Waisak dilakukan secara daring akibat masih adanya pandemi Covid-19 di Indonesia.

Kanal YouTube Budhyana TV menyiarkan perayaan daring Trisuci Waisak Nasional 2565 TB Tahun 2021.

Advertisement

Perayaan Waisak tahun ini mirip dengan tahun lalu yang diselenggarakan secara daring. Pada 2020 silam, semua kegiatan di Taman Wisata Candi Borobudur juga ditiadakan.

Pada tahun-tahun sebelumnya puncak perayaan Waisak biasanya dilaksanakan di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Baca juga: Warisan Turun Temurun Kain Tenun Sundawa, Motif Asli Tenun Pringgasela

Salah satu acara puncak dalam perayaan Waisak adalah penerbangan 1.000 lampion dari kompleks Candi Borobudur. Namun tahun ini, perayaan tersebut tidak dapat terlaksana lantaran pandemi Covid-19

Kementerian Agama pun telah mengeluarkan Surat Edaran No. 11/2021 tentang Puja Bhakti/Sembahyang & Dharmasanti Hari Raya Tri Suci Waisak 2565 Tahun Buddhis Saat Pandemi Covid-19.

Dalam surat itu disebutkan bahwa, rangkaian acara menyambut Hari Raya Waisak seperti pengambilan api dan air yang melibatkan umat dalam jumlah banyak ditiadakan.

Dalam panduan itu, puja bhakti/sembahyang dan meditasi detik Waisak dapat dilaksanakan di rumah ibadah atau tempat umum secara terbatas hanya untuk anggota sangha dan/atau pengelola/pengurus rumah ibadah serta umat dengan memperhatikan sejumlah hal.

Salah satunya adalah jumlah peserta maksimal 30 persen dari kapasitas ruangan agar memudahkan penerapan jaga jarak.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Polemik Maskot Pilkada Jogja Bias Gender, FP3KY Sebut Jadi Pembelajaran

Jogja
| Selasa, 26 November 2024, 08:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement