Advertisement
Antisipasi Pemudik, Kendaraan dari Jogja yang Masuk Magelang Dihentikan di Tugu Ireng
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG- Tim gabungan yang terdiri dari Polri-TNI, SatpolPP dibantu tenaga medis menghentikan semua kendaraan berplat nomor dari luar provinsi yang masuk ke wilayah Magelang. Operasi ini merupakan bagian dari kegiatan sosialisasi larangan mudik dan operasi yustisi yang digelar oleh tim gabungan di wilayah perbatasan Jateng – DIY tepatnya di Tugu Ireng, Kecamatan Salam, Magelang, Selasa (27/4/2021).
Kapolres Magelang AKBP Ronald A Purba mengatakan bahwa ini merupakan operasi yustisi gabungan yang bertujuan untuk mengantisipasi pemudik yang mendahului. Karena perlu diketahui bahwa Kabupaten Magelang ini merupakan daerah yang terjangkau dari berbagai wilayah.
Advertisement
“Ini tentu akan menjadi sentral penumpukan baik pemudik maupun berwisata. Sehingga untuk mengatisipasi terjadinya lonjakan Covid-19, maka kita akan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendahului, dan ini secara terus menerus,” jelasnya, di sela kegiatan, Selasa.
Baca juga: Sudah 10 Tahun Tapi Dinilai Belum Berdampak, Dewan Kulonprogo Desak Evaluasi Program Bedah Menoreh
Ronald menyebutkan sasasaran dari operasi ini adalah diprioritaskan para pengendara atau pemudik yang mendahului dari luar daerah agar tidak memasuki wilayah Magelang sesuai dengan anjuran pemerintah. Semua kendaraan berplat nomor dari luar daerah dihentikan, dan pengendara serta penumpang disuruh turun untuk dilakukan rapid antigen.
“Silakan untuk tetap merayakan lebaran di tempat, masing-masing. Dan apabila tetap memaksa maka meraka terpaksa akan menerima upaya pemulangan atau wajib putar balik, sehingga mereka sendiri yang akan rugi,” kata Kapolres.
Disinggung adanya jalur-jalur tikus yang kemungkinan banyak akan digunakan oleh pemudik nekat, Kapolres menegaskan bahwa pihaknya sudah mengantisipasinya, dengan melibatkan seluruh petugas Bhabinkamtibmas yang ada di desa-desa agar ikut berperan aktif mencegah terjadinya penularan Covid-19 yang bisa disebabkan adanya pemudik.
“Jalur tikus tetap kita pantau, bahkan dengan adanya PPKM MIkro. Para Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa wajib mendeteksi siapa yang baru datang dari luar daerah, ini yang sudah terlanjur lolos melalui jalur tikus. Jika ditemuka mereka akan langsung dilakukan testing sebelum bergabung dengan masyarakat, sesuai dengan aturan protokol kesehatan yang berlaku,” tegasnya.
Baca juga: Borobudur Highland di Kulonprogo Digadang-gadang Serap 1.800 Pekerja
Salah satu pengendara yang terjaring Operasi, Ayuk dari Jogja, mengatakan bahwa operasi ini sangat bagus dilaksanakan apalagi harus dilakukan rapid dan gratis.
“Iya sangat berterima kasih ini sangat membantu sekali terutama kepada pengendara. Dengan dilakukanya operasi seperti ini membuat pengendara merasa nyaman tidak khawatir adanya penularan Covid-19,” akunya.
Selain operasi Yustisi, petugas juga tidak ketinggalan selalu membagi-bagikan ratusan masker kepada pengendara yang tidak mengenakan masker, baik pengendara roda dua, pengendara roda empat, bahkan diberikan kepada para penumpang bus yang kedapatan tidak mengenakan masker. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Netralitas ASN dalam Pilkada Sleman 2024 Bakal Diawasi Ketat
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Wapres Ma'ruf Amin Segera Temui Gibran, Ini yang Akan Dibahas
- Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Ajukan Praperadilan, KPK: Silahkan, Itu Hak Tersangka
- Tentara Israel Dikabarkan Siap Menyerang Kota Rafah di Gaza Selatan
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
- Penetapan Pemenang Pilpres 2024, Prabowo: Tinggalkan Sakit Hati
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Airlangga Hartato Sebut Jokowi Milik Bangsa dan Semua Partai
Advertisement
Advertisement