Advertisement
Ada 168 Kasus Pembekuan Darah dan 32 Kematian Akibat Vaksin AstraZeneca di Inggris
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Regulator obat Inggris MHRA pada Kamis (22/4/2021) mengumumkan terdapat 168 kasus pembekuan darah setelah disuntikkan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca dengan tingkat 7,9 kasus per juta dosis.
Angka itu naik dari 100 kasus pekan lalu, ketika insiden kasus keseluruhan yakni 4,9 per juta dosis.
Advertisement
Vaksin AstraZeneca dalam pemeriksaan setelah muncul kasus pembekuan darah sangat langka dan sejumlah negara, termasuk Inggris, mengimbau agar hanya orang di atas usia tertentu yang mendapatkan vaksin AstraZeneca.
BACA JUGA : Ada Pembekuan Darah, Vaksin AstraZeneca Dibatasi untuk
Adam Finn, Profesor Pediatri di Bristol University, mengatakan lonjakan kasus yang dilaporkan diperkirakan terjadi.
"Kasus ini dilaporkan secara cepat dan akurat, tetapi terdapat pula kasus yang sebelumnya terjadi kini dikenali dan dilaporkan," katanya.
"Saya berharap jumlah sebenarnya dari kasus per juta dosis vaksin bakal segera jelas setelah laporan ini stabil, tetapi sudah jelas bahwa ini akan tetap menjadi peristiwa yang sangat langka."
Sebanyak 21,2 juta dosis pertama vaksin AstraZeneca telah disuntikkan pada program vaksinasi Inggris, dengan semua kecuali satu dari laporan efek samping terjadi setelah dosis pertama.
BACA JUGA : Kemenkes Terbitkan Edaran soal Vaksin AstraZeneca
Tercatat total 32 laporan kematian akibat pembekuan darah, dibanding 22 laporan pekan lalu. Namun, tingkat kematian akibat pembekuan darah turun dari 22 menjadi 19 persen.
Inggris mengimbau agar penerima vaksin di bawah usia 30-an menerima vaksin lain selain AstraZeneca-Oxford, setelah regulator medis MHRA menemukan bukti adanya kaitan pembekuan darah langka dengan kadar trombosit rendah.
Pejabat menekankan bahwa efek samping "begitu" langka dan mengimbau agar sebagian besar masyarakat tetap disuntik vaksin AstraZeneca. Preferensi bagi orang berusia di bawah 30 tahun untuk mendapatkan suntikan lain, didasarkan pada risiko rendah infeksi Covid-19 pada kelompok usia itu, dikombinasikan dengan prevalensi infeksi yang rendah di Inggris.
Kondisi itu berbeda dengan sejumlah negara Eropa seperti Prancis, yang memutuskan untuk membatasi penggunaan vaksin AstraZeneca pada mereka yang berusia di atas 55 tahun.
BACA JUGA : Embargo, Kedatangan 100 Juta Vaksin AstraZeneca
"Menurut tinjauan yang berlangsung saat ini, imbauan tetap bahwa manfaat vaksin lebih besar ketimbang risikonya pada sebagian besar orang," kata MRHA, Kamis (22/4/2021), menegaskan lagi imbauan untuk vaksin Astrazeneca tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Netralitas ASN dalam Pilkada Sleman 2024 Bakal Diawasi Ketat
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Wapres Ma'ruf Amin Segera Temui Gibran, Ini yang Akan Dibahas
- Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Ajukan Praperadilan, KPK: Silahkan, Itu Hak Tersangka
- Tentara Israel Dikabarkan Siap Menyerang Kota Rafah di Gaza Selatan
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
- Penetapan Pemenang Pilpres 2024, Prabowo: Tinggalkan Sakit Hati
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Airlangga Hartato Sebut Jokowi Milik Bangsa dan Semua Partai
Advertisement
Advertisement