DPRD DIY Berharap Makin Banyak Sekolah yang Dibuka
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—DPRD DIY berharap pembelajaran tatap muka (PTM) dapat diperluas ke sekolah lainnya. Saat ini baru sembilan sekolah yang sudah menggelar belajar mengajar secara luring di DIY.
Wakil Ketua DPRD DIY Suharwanta mengatakan siswa maupun guru sudah lama merindukan pembelajaran tatap muka dan belajar bersama di kelas.
Advertisement
BACA JUGA: 127 WN India Masuk Indonesia, 12 Positif Covid-19
“Kalau sudah dirasa aman dan pola [PTM] bisa menjamin protokol kesehatan cegah Covid-19, kami berharap [PTM] diperluas. Berharap semua sekolah di Jogja menggelar pembelajaran tatap muka, semua pihak sudah menantikan,” kata Suharwanta saat meninjau PTM di SMKN 1 Jogja bersama wakil ketua DPRD lainnya, Huda Tri Yudiana, Jumat (23/4/2021).
Huda Tri Yudiana mengapresiasi SMKN 1 Jogja yang menjadi percontohan bagus sekolah tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan. Selama sekitar sepekan PTM, tidak ada persoalan yang berarti dalam penerapan protokol kesehatan karena di sekolah tersebut juga memiliki Satgas Penanganan Covid-19.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berharap PTM berjalan aman dan baik sehingga tidak terjadi penularan Covid-19. Dia mendengar langsung dari siswa yang sudah lama merindukan sekolah tatap muka. Huda juga setuju PTM diperluas asalkan protokol kesehatan benar-benar dijalankan.
“Kesadaran bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan dalam penerapan prokes supaya betul betul tidak ada penularan [Covid-19]. Semoga [PTM] bisa melebar ke sekolah lain satu demi satu offline dengan prokes,” ujar Huda.
Dia mengimbau dinas pendidikan bisa bekerjasama dengan dinas kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk memantau sekolah percontohan dalam penerapan PTM.
BACA JUGA: Sebagian SD & SMP Jogja Mulai Pembelajaran Tatap Muka Awal Mei
Kepala SMKN 1 Jogja Elyas mengatakan setiap hari Satgas Covid-19 di sekolahnya selalu memantau protokol kesehatan mulai dari kedatangan anak yang harus mencuci tangan terlebih dahulu, pengukuran suhu sebelum masuk kelas masing-masing. Jaga jarak dalam satu kelas juga diterapkan dari yang tadinya 36 dalam satu kelas saat ini dibikin 18 orang sehingga satu meja satu siswa. “Total ada enam kelas kita jadikan 12 kelas, sehingga menjauhkan dari kerumunan,” kata Elyas.
Elyas mengaku sejauh ini tidak ada kesulitan dalam pembelajaran tatap muka. Lantaran masih percontohan, hanya dua mata pelajaran setiap harinya yang diajarkan. Proses PTM berlangsung selama tiga jam dalam sehari.
Selain itu pihaknya juga tetap memfasilitasi siswa yang belum bisa menggelar PTM karena belum diizinkan orang tua atau karena dari zona merah dan oranye. Total ada 11 siswa SMKN 1 Jogja yang tidak bisa mengikuti PTM. “Tetap kita layani menggunakan daring,” kata dia.
Elyas mengatakan pembelajaran tatap muka sangat penting selain untuk memahami mata pelajaran atau transfer ilmu juga untuk membentuk karakter anak. Menurut dia pendidikan karakter juga tidak kalah pentingnya karena tugas guru tidak hanya mengajar tapi juga mendidik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menteri PPPA Arifah Choiri Sebut Sebagian Penyebab Kekerasan Anak Bermula dari Gawai
- Narapidana WNI Paling Banyak Dipenjara di Malaysia dan Arab
- Aktris Senior Rahayu Effendi Wafat
- Bambang Pacul Enggan Komentari Hasil Hitung Cepat Pilkada Jateng: Cuaca Sedang Tidak Baik di Kami
- Data Masuk 100 Persen, Pram-Doel Meraih 51,03 Persen Suara di Pilkada Jakarta
Advertisement
Menangi Pilkada, Jalan Menuju Rumah Harda di Godean Dipenuhi Karangan Bunga
Advertisement
Hotel Harper Malioboro Hadirkan Kuliner Lokal Brongkos Daging Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Timses Pram-Doel Klaim Raih 2 Juta Lebih Suara, Pilkada Jakarta Satu Putaran
- Bambang Pacul Enggan Komentari Hasil Hitung Cepat Pilkada Jateng: Cuaca Sedang Tidak Baik di Kami
- Aktris Senior Rahayu Effendi Wafat
- Kegiatan Layanan Kesehatan IDI Gerung di Lombok Barat Diapresiasi Warga
- Dipulangkan ke Filipina, Mary Jane Tak Bisa Lagi Masuk Indonesia Seumur Hidup
- Siswa di Semarang Ditembak Polisi hingga Meninggal, Polri Pastikan Pengusutan Transparan
- Dipanggil Bareskrim, Firli Bahuri Mangkir
Advertisement
Advertisement