Advertisement
Begini Cara Polisi Halau Pemudik di Jalur Tikus
Sejumlah kendaraan melaju di tol Jakarta-Cikampek di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (24/12/2020). Arus mudik Natal dan Tahun Baru di Tol Jakarta-Cikampek di Bekasi terpantau ramai lancar. - ANTARA
Advertisement
Harianjogja.com, CIREBON - Pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cirebon, Jawa Barat, mengantisipasi warga yang memaksa mudik Lebaran 2021 melalui jalur tikus.
Untuk mengantisipasi adanya warga yang mudik melalui jalur tikus, maka kepolisian melakukan koordinasi dengan tetangga.
Advertisement
"Untuk 'jalur tikus' kita sudah antisipasi, dengan bekerja sama antara satuan lalu lintas polres tetangga, baik Indramayu, Majalengka, Kuningan dan Cirebon Kota," kata Kapolresta Cirebon Kombes Pol M. Syahduddi di Cirebon, Jumat (16/4/2021).
Menurutnya "jalur tikus" memang menjadi bahasan tersendiri bagi para Kepala Satuan Lalu Lintas, karena ini termasuk yang menyulitkan bagi petugas saat bertugas untuk melakukan penyekatan.
Namun lanjut Syahduddi, setelah para Kasatlantas bertemu untuk membahas hal tersebut, maka saat ini sudah ditemukan cara bertindaknya dengan terus berkoordinasi.
BACA JUGA: Ini Manfaat Luar Biasa Kopi untuk Kecantikan Kulit
"Ada masyarakat yang menyiasati dengan menggunakan jalur tikus, kita berkoordinasi arah keluarnya jalan mana dan ketemu dengan polres mana, (nanti setelah itu kembali diputarbalikan lagi)," ujarnya.
Ia mengatakan dengan adanya larangan mudik dari pemerintah, maka pihaknya juga sudah membuat pos penyekatan sebanyak sembilan titik di wilayah hukum Polresta Cirebon.
Menurutnya sembilan titik pos penyekatan berada di jalan tol dan juga arteri, terutama yang berbatasan langsung dengan daerah lainnya.
Syahduddi menambahkan untuk pos penyekatan larangan mudik akan beroperasi mulai tanggal 6 sampai 17 Mei 2021, bertepatan dengan Operasi Ketupat.
"Pos penyekatan itu satu titik berada di jalan Tol Palimanan dan delapan berada di luar (terutama perbatasan antar-daerah)," tuturnya.
Syahduddi melanjutkan pos penyekatan tersebut dijaga 24 jam tanpa henti, agar para pemudik yang masih membandel bisa diputarbalikan ke daerah asalnya.
Nantinya kata Syahduddi, petugas akan dibagi menjadi tiga shift, dalam setiap shift-nya mereka akan berjaga selama delapan jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Nataru, Harga Tiket Bus Jurusan Jakarta Naik 10 Persen
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
- Penembakan Massal di Afrika Selatan, 10 Orang Tewas
- Cegah Banjir, BPBD Gunungkidul Pasang EWS di Kali Oya
- Avatar: Fire and Ash Puncaki Box Office, Raih Rp573 Miliar
- Hokky Caraka Cetak Brace, Persita Gilas Persik 3-0
- Jadwal dan Harga Tiket Konser My Chemical Romance Jakarta
- PSM vs Malut United 0-1: Gol Cepat David da Silva Antar 3 Besar
- Malaysia Gelar Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja
Advertisement
Advertisement



