Advertisement

Wapres Anjurkan Masyarakat di Zona Merah Tarawih di Rumah

Fitri Sartina Dewi
Sabtu, 10 April 2021 - 21:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Wapres Anjurkan Masyarakat di Zona Merah Tarawih di Rumah Wakil Presiden Ma'ruf Amin. JIBI - Bisnis/Nancy Junita @najwashihab

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah telah mengizinkan pelaksanaan ibadah salat tarawih dilakukan secara berjemaah di masjid atau musala dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Namun Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengimbau agar umat muslim yang berada di wilayah Zona Merah untuk tetap beribadah di rumah.

Hal tersebut disampaikan Wapres Ma’ruf Amin saat membuka acara Syiar Islam dan Istighotsah Kubra dalam rangka Tarhib Ramadan, secara virtual, Jumat malam (9/4/2021).

Advertisement

“Daerah yang masih dalam Zona Merah, itu dianjurkan menggunakan rukhsah [keringanan], atau kemurahan-kemurahan yang diperbolehkan, yaitu tidak melakukan tarawih atau tadarus di tempat umum atau masjid-masjid, untuk menghindari penularan [Covid-19],” kata Wapres seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Sabtu (9/4/2021).

Wapres menambahkan, anjuran ini juga disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Lebih jauh Wapres mengingatkan bahwa ibadah berjemaah di masjid, seperti salat tarawih dan tadarus hukumnya sunah, sementara menjaga diri dari penularan penyakit atau bahaya itu hukumnya wajib. Oleh karena itu, dia meminta umat muslim memprioritaskan upaya menekan penularan Covid-19.

“Begitu juga kenapa pemerintah melarang mudik. Itu karena pengalaman tahun lalu, terjadi peningkatan [penularan] Covid-19 sampai 90 persen ketika mudik. Untuk itulah kenapa, menjaga itu, kemudian dilarang mudik. Saya kira kedudukannya itu sama saja, bahwa mudik atau silaturahim itu sunah, tetapi ada bahaya, menjaga dari wabah ini yang adalah penyakit,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wapres mengimbau agar Ramadan kali ini dijadikan sebagai momentum untuk memperbaiki diri serta memohon ampun kepada Allah swt serta memohon perlindungan-Nya, khususnya dari segala bencana yang tengah melanda Indonesia.

“Seperti kita tahu bahwa bulan Ramadan adalah bulan maghfirah, ampunan Allah. Karena itu, mari kita jadikan bulan Ramadan [sebagai bulan] untuk memohon ampun kepada Allah. Karena kita semua menyadari bahwa kita semua tidak ada yang tidak berdosa karena kita bukan orang yang maksum [terpelihara dari dosa],” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pemkab Sleman Berupaya Mempercepat Penurunan Angka Stunting

Sleman
| Jum'at, 19 April 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement