Advertisement
Obesitas Picu Lebih Banyak Kematian akibat Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Negara dengan tingkat obesitas tinggi, seperti Inggris dan AS, memiliki tingkat kematian tertinggi akibat Covid-19.
Temuan penelitian ini telah mendorong seruan kepada pemerintah untuk segera mengatasi kelebihan berat badan para penduduknya, serta memprioritaskan penderita obesitas untuk menjalani vaksinasi.
Advertisement
Sekitar 2,2 juta dari 2,5 juta kematian akibat Covid terjadi di negara-negara dengan tingkat penderita kelebihan berat badan yang tinggi, menurut laporan dari Federasi Obesitas Dunia. Negara-negara seperti Inggris, AS, dan Italia, di mana lebih dari 50 persen orang dewasa kelebihan berat badan, memiliki proporsi kematian terbesar yang terkait dengan Virus Corona.
Masalahnya bukan hanya obesitas, tetapi tingkat berat badan yang dianggap banyak orang normal di banyak negara saat ini juga bermasalah. Angka kematian 10 kali lebih tinggi pada mereka yang lebih dari setengah orang dewasa memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih dari 25kg/m2. Angka itu merupakan batas berat badan normal.
Orang yang kelebihan berat badan harus diberikan prioritas lebih besar untuk vaksinasi dan tes karena peningkatan risiko kematian, menurut Federasi Obesitas Dunia.
Di antara negara-negara yang lebih dari setengah populasi orang dewasa kelebihan berat badan seperti Belgia, memiliki tingkat kematian tertinggi, diikuti oleh Slovenia dan Inggris. Sedangkan, Italia dan Portugal berada di urutan ke-5 dan ke-6 dan AS di urutan ke-8.
Vietnam, sebaliknya, memiliki tingkat kematian akibat Covid-19 terendah di dunia dan tingkat kelebihan berat badan terendah kedua dalam populasi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan laporan itu menjadi seruan kepada pemerintah di seluruh dunia untuk mengatasi obesitas dan kesehatan buruk yang ditimbulkannya.
“Korelasi antara obesitas dan tingkat kematian akibat Covid-19 jelas dan menarik,” kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Investasi bidang kesehatan masyarakat dan tindakan internasional yang terkoordinasi untuk mengatasi akar penyebab obesitas adalah salah satu cara terbaik untuk membangun ketahanan dalam sistem kesehatan pasca-pandemi, katanya. Karena itu, dia mendesak semua negara untuk memperhatikan temuan itu, katanya seperti dikutip TheGuardian.com
Faktor terbesar dalam jumlah kematian adalah usia, kata laporan itu, tetapi kelebihan berat badan menempati urutan kedua. Keduanya meningkatkan risiko orang ketika mereka tertular penyakit menular seperti flu.
“Kami terkejut melihat korelasi yang sangat tinggi antara proporsi orang dewasa yang kelebihan berat badan dan kematiannya akibat Covid-19,” kata Tim Lobstein, penulis laporan penelitian dan mantan penasihat WHO dan Kesehatan Masyarakat Inggris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Bareskrim Gandeng Polisi Thailand Buru dan Bawa Pulang Buron Narkoba Fredy Pratama
- Letusan Gunung Ruang Berisiko Tsunami, Begini Kronologi Erupsinya
- Jokowi Siapkan Rancangan Kerja untuk Prabowo, Begini Detailnya
- MK Sudah Terima 33 Pengajuan Sahabat Pengadilan Kasus Sengketa Pilpres 2024, Ini Daftarnya
- Bawa Sabu-Sabu 5 Kg dan Ribuan Pil Ekstasi, Penumpang Pesawat Diamankan Petugas Bandara Soetta
- Posko THR Resmi Ditutup, Total Ada 1.539 Aduan selama Lebaran Tahun Ini
Advertisement
Advertisement