Advertisement
Soal Kudeta Demokrat, Rocky Gerung Sebut untuk Jegal AHY-Anies di 2024
Akademisi dan aktivis Rocky Gerung (kedua kiri) bersiap menjalani pemeriksaan terkait ujarannya bahwa kitab suci itu fiksi dalam program 'Indonesia Lawyers Club' (ILC), di Ditkrimsus, Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (1/2/2019). - ANTARA/Reno Esnir
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan masuk akal jika publik menganggap Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko merupakan bagian dari perencanaan Istana untuk kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono di Partai Demokrat.
"Jadi saya kira masuk akal kalau publik menganggap bahwa Moeldoko sebetulnya bagian dari perencanaan istana untuk menghalangi alternatif di dalam pertarungan politik," ungkap Rocky dalam unggahan YouTube miliknya.
Advertisement
Melalui akun YouTube Rocky Gerung Official berjudul "Kudeta Moeldoko untuk Menjegal Anies Baswedan?" yang diunggah pada Jumat (5/2/2021), pria berkacamata ini menjelaskan bahwa isu kudeta Partai Demokrat merupakan bagian dari ambisi penguasa untuk menghasilkan pengganti pemimpin di Istana.
Dia menganggap kudeta tersebut bukan hanya sekedar masalah internal Partai Demokrat atau pun soal ambisi dari Moeldoko sendiri. Rocky justru menilai kudeta ini dilakukan dalam rangka mencegah partai oposisi untuk bersatu untuk bisa menandingi calon-calon pilihan Istana. Entah itu dari partai PDIP, Golkar atau yang lainnya.
Rocky melihat ada potensi tokoh intelektual dari luar lingkar Istana, seperti Ketuan Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ataupun yang saat ini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Saya terus terang enggak lihat ada keterangan-keterangan intelektual dari tokoh-tokoh yang sedang mendukung Presiden Jokowi," ujar Rocky.
Dia menyebutkan upaya kudeta satu paket dengan kecemasan kekuasaan oligarki yang melihat potensi bergabungnya Partai Demokrat, PKS, AHY, maupun Anies.
Menurutnya, tidak ada ada calon dari PDIP yang punya kualitas seperti AHY atau Anies yang mampu untuk mengucapkan demokrasi dengan konsep yang akademis.
Dalam video tersebut, Rocky juga menghimbau pada buzzer-buzzer Istana yang disebutnya dungu untuk melihat Indonesia dalam kegembiraan bisa bergaul dengan dunia luar.
"Tidak perlu cemas jika pengganti Jokowi adalah orang-orang yang punya reputasi intelektual," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bupati Banyuwangi Dukung Rencana Baru Proyek Kereta Cepat Whoosh
- Hanyut di Sungai Jolinggo Kendal, Tiga Mahasiswa KKN UIN Semarang MD
- Prabowo Minta Pintu Pelintasan Diperbarui Cegah Kecelakaan Kereta Api
- Uang Judi Online di Indonesia Kalahkan Nilai Korupsi
- Jonan Bantah Diberi Tawaran Menteri Seusai Temui Prabowo
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Simak, Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Bulan November 2025
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Selasa 4 November 2025
- Prakiraan BMKG Selasa 4 November 2025, DIY Hujan Sedang
- Distribusi Beras SPHP Tetap Berlanjut di Musim Panen
- 790 Perenang Pemula Terjun di Samapta Swim Competition di Magelang
- Pemakaman PB XIII: Abdi Dalem Gelar Ritual Bedah Bumi di Pajimatan
- Jadwal Bus Sinar Jaya Malioboro ke Parangtritis Selasa 4 November 2025
Advertisement
Advertisement




