Advertisement

Promo November

Ratusan Pengungsi Merapi di Magelang Pulang ke Rumah

Nina Atmasari
Sabtu, 23 Januari 2021 - 02:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Ratusan Pengungsi Merapi di Magelang Pulang ke Rumah Warga pengungsi di Desa Deyangan Mertoyudan bersiap pulang ke rumah di Desa Krinjing Dukun, Jumat (22/1/2021)./Harian Jogja - Nina Atmasari

Advertisement

Harianjogja.com, MAGELANG- Sebanyak 121 orang pengungsi Gunung Merapi di Desa Deyangan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang pulang ke rumah mereka di Desa Krinjing Kecamatan Dukun, Jumat (22/1/2021).

Kepala Desa Krinjing, Ismail mengungkapkan pemulangan ini untuk memenuhi permintaan warganya yang sudah lebih dari dua bulan di pengungsian tersebut, tepatnya sejak 6 November 2020.

Advertisement

"Menjembatani permintaan warga di Deyangan yang sudah dua bulan lebih. Dikabulkan boleh pulang meskipun sifatnya sementara. Bilamana ada peningkatan status menjadi Awas, siap mengungsi lagi di TEA Deyangan," kata Ismail, Jumat.

Menurutnya, warga menilai kondisi Gunung Merapi saat ini telah lebih aman sehingga membuat mereka ingin pulang ke rumah. Desa Krinjing berada di radius 5 km dari puncak Gunung Merapi.

Baca juga: Dalam Sepekan, 19 Kali Awan Panas meluncur dari Merapi

Plt. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto, mengatakan berdasarkan data BPPTGK, terkait aktivitas Gunung Merapi, data Probabilitas lanjutan 15 Januari 2021 pukul 08.00 WIB menyebutkan erupsi Efusif 40,3%, Eksplosif 21,5%, Crypto Eks 20,6%, dan Intrusi 17,6%.

Berdasarkan total distribusi probabilitas dari 17 indikator, maka aktivitas saat ini dominan ke arah Erupsi Efusif 40,3%. Skenario awal Barat dan Barat laut, tetapi sekarang bergeser ke barat daya, dan status masih Siaga.

"Merapi melepaskan energinya, tidak disimpan terus. Hal ini bagus untuk mengurangi tekanan. Namun kita menghadapi ketidakpastian yang tinggi. Kita percaya data, bisa disimpulkan aman, namun bila Tuhan berkehendak lain, semua masih bisa berubah," kata Edy, di Pusdalops BPBD Kabupaten Magelang.

Edy berpesan meski pengungsi pulang ke desa masing-masing, logistik tetap disimpan, sebagai antisipasi jika ada pengungsian baru, serta ronda malam tetap dilaksanakan. Warga di desa masing-masing diminta tetap waspada terhadap perubahan yang terjadi.

Tetap Patuh

Dalam kesempatan tersebut, Camat Dukun, Amin Sudrajat memastikan warganya tetap patuh dengan pemerintah, apabila ada perintah untuk kembali mengungsi. "Tetap siaga, ketika sewaktu-waktu ada perintah untuk menjauh dari wilayah bahaya dan kembali ke pengungsian, serta pantau aktifitas Merapi," terangnya.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Magelang, Jumat (22/1/2021) pagi, pengungsi Gunung Merapi di Kabupaten Magelang dari Desa Krinjing Dukun yang mengungsi di Balai Desa Deyangan sejumlah 121 orang. Mereka semua pulang.

Baca juga: Pegawai Terpapar Covid-19, Disdukcapil Sleman Batasi Pelayanan

Selain itu, pengungsi dari dua desa lain, yakni dari Desa Ngargomulyo Dukun yang mengungsi di Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Tamanagung Muntilan dan dari Desa Keningar Dukun yang mengungsi di Desa Ngrajek Mungkid telah lebih dahulu pulang.

Saat ini, masih ada pengungsi dari Desa Paten Dukun yang masih mengungsi di Balai Desa Banyurojo dan Balai Desa Mertoyudan Kecamatan Mertoyudan. Jumlahnya sebanyak 328 jiwa. Mereka adalah kaum rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, difabel dan orang sakit.

Kades Ngargomulyo, Widodo, menuturkan, warganya sudah pulang lebih dahulu dari TEA Tamanagung Muntilan. "Meskipun sudah pulang lebih dulu, masyarakat siap diungsikan, apabila ada perubahan [aktivitas Merapi]," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Pilkada 2024, KPU Kulonprogo Tetapkan 775 Daftar Pemilih Tambahan

Kulonprogo
| Sabtu, 23 November 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement