Advertisement
Di Norwegia, 23 Lansia Meninggal Dunia seusai Disuntik Vaksin Pfizer

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sebanyak 23 orang lansia di Norwegia meninggal dunia dan beberapa diantaranya harus mendapatkan perawatan medis tak lama setelah menerima suntikan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech.
Melansir New York Daily News pada Sabtu (16/1/2021), Badan Obat Norwegia melalui keterangan resminya mengungkapkan bahwa 23 orang lansia meninggal dunia tak lama setelah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech. Sebanyak 13 orang di antaranya telah diotopsi dengan hasil menunjukkan bahwa efek samping vaksin Pfizer mungkin menimbulkan reaksi parah pada orang tua yang lemah.
Advertisement
Badan Obat Norwegia juga menyampaikan bahwa vaksin Covid-19 Pfizer mungkin terlalu berisiko untuk orang yang sangat tua dan sakit parah. Sebelum meninggal dunia, 13 orang yang sudah diotopsi menunjukkan efek samping yang umum dari vaksin mRNA seperti diare, mual dan demam.
Hampir dua lusin penghuni panti jompo di Norwegia meninggal dalam beberapa hari setelah menerima suntikan pertama vaksin COVID-19, memicu peringatan dari pejabat kesehatan untuk pasien yang sakit di atas usia 80 tahun.
Badan Obat Norwegia dalam siaran pers pada hari Jumat mengungkapkan 23 pasien meninggal tak lama setelah terjebak dengan suntikan Pfizer-BioNTech untuk virus corona. Dari kematian tersebut, 13 telah diotopsi, dengan hasil yang menunjukkan bahwa efek samping umum dari vaksin kemungkinan menyebabkan tingginya angka kematian.
Sigurd Hortemo, kepala dokter di Badan Obat Norwegia, mengatakan bahwa reaksi khas terhadap vaksin seperti demam dan mual kemungkinan telah berkontribusi pada hasil yang fatal pada beberapa pasien yang lemah. Saat ini, Pfizer dan BioNTech bekerja sama dengan regulator Norwegia untuk menyelidiki kematian tersebut.
Pejabat kesehatan Norwegia setelah kematian tersebut telah memperingatkan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech terlalu berisiko bagi mereka yang menderita kondisi mendasar yang parah dan berusia di atas 80 tahun.
“Bagi mereka dengan kelemahan yang paling parah, bahkan efek samping vaksin yang relatif ringan dapat memiliki konsekuensi yang serius. Bagi mereka yang memiliki sisa masa hidup yang sangat singkat, manfaat vaksin mungkin kecil atau tidak relevan," kata Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia.
Institut tersebut menekankan bahwa rekomendasi tersebut tidak berarti orang yang lebih muda dan lebih sehat harus menghindari vaksinasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Iran Eksekusi Mati 3 Orang Mata-Mata Israel
- Keluarga Minta Jenazah Juliana Marins Diotopsi Agar Tahu Kapan Kematiannya
- Jenazah Juliana Marins, Pendaki asal Brasil Diotopsi di Mataram
- Trump Ancam Naikkan Tarif untuk Spanyol Karena Tolak Target Belanja Pertahanan NATO
- KPK Periksa Kepala Divisi PSBI Setelah Pulang dari Ibadah Haji
Advertisement

Kuasa Hukum Sebut M Ahmadi dan Indah Fatmawati Korban, Bukan Mafia Tanah dalam Kasus Mbah Tupon
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Komandan Senior Korps Garda Revolusi Iran Gugur Akibat Serangan Rudal Israel di Teheran
- KPK Periksa Kepala Divisi PSBI Setelah Pulang dari Ibadah Haji
- Ricuh! Penumpang Pesawat Trans Nusa Jakarta-Jogja Ungkap Kekesalan Seusai Menunggu 10 Jam Tidak Diberangkatkan
- Menteri P2MI Resmikan Desa Migran Emas di Wonosobo
- Presiden Prabowo Subianto Minta Jumlah Fakultas Kedokteran Ditingkatkan
- Kemenkeu Salurkan Dana Desa Senilai Rp37,38 triliun Per 19 Juni 2025
- Iran Siapkan Hukuman Mati bagi Mata-Mata Pro-AS dan Israel
Advertisement
Advertisement