Advertisement
Herd Immunity Tak Bisa Sekejap, IDI: Tak Cukup 2 Tahun

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Herd Immunity diyakini menjadi salah satu cara untuk bisa mengakhiri pandemi Covid-19. Namun demikian, untuk mencapai herd immunity sendiri tidak bisa sekejap dan butuh waktu yang cukup panjang.
Bahkan, Juru bicara vaksin dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Dr dr Iris Rengganis, SpPD-KAI memprediksi Indonesia baru bisa mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity pada 2023. Selama itu, masyarakat harus tetap menaati protokol kesehatan 3M.
Advertisement
Prof Iris menjelaskan untuk mencapai herd immunity, sebanyak 70 persen dari sekitar 260 juta penduduk Indonesia harus disuntik vaksin Covid-19, artinya sekitar 160 juta orang harus divaksin.
Baca juga: Baru 280 Nakes di Sleman yang Divaksin Covid-19
"Herd immunity itu terjadi atau berhasil minimal 70 persen dari total jumlah penduduk, nah ini yang kita harapkan kala betul-betul 70 persen baru bisa mencegah penularan untuk 30 persen yang tidak disuntik," kata Prof Iris dalam diskusi BNPB, Jakarta, Jumat (15/1/2021).
Ia menyebut menyuntik vaksin ke 160 juta orang Indonesia dengan cepat bukanlah hal mudah, sebab ketersediaan vaksin masih terbatas dan geografis yang luas juga mempengaruhi proses penyuntikan.
"Jadi tidak mudah untuk melakukan dalam waktu sekejap, jadi diperkirakan 2 tahun juga masih kurang, karena itu tetap harus jalankan protokol kesehatan selama pandemi berlangsung walaupun kita sudah lengkap divaksinasi," tegasnya.
Diketahui, Indonesia telah memulai proses vaksinasi pada 13 Januari 2021, Presiden Joko Widodo memasang target program vaksinasi rampung dalam waktu 12 bulan saja, meski Kementerian Kesehatan mengambil target 15 bulan bisa memvaksin 70 persen warga.
Baca juga: Bekas RS Patmasuri di Bantul Kini Jadi Selter Covid-19
Vaksinasi tahap awal menargetkan 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas layanan publik yang diperkirakan selesai April 2021.
Selanjutnya, vaksinasi akan dilanjutkan penduduk lainnya yang ditargetkan rampung pada Maret 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Pembangunan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Purwomartani Sesuai Rencana, Target 2026 Sampai Gerbang Tol Kalasan
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement