Tingkat CO2 Tahun Ini 50% Lebih Tinggi daripada Abad Ke-18
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Konsentrasi CO2 di atmosfer meningkat setiap tahun. Tingkat karbon dioksida di atmosfer tahun ini akan 50 persen lebih tinggi daripada sebelum revolusi industri karena emisi buatan manusia.
Prediksi Met Office Inggris yang dilansir dari Phsy.org menyebut konsentrasi CO2 rata-rata tahunan yang diukur di Mauna Loa Observatory di Hawaii pada tahun 2021 akan menjadi sekitar 2,29 bagian per juta (ppm) lebih tinggi daripada pada 2020.
Advertisement
Dikatakan konsentrasi CO2 akan melebihi 417 ppm di beberapa titik antara April dan Juni, 50 persen lebih tinggi dari 278 ppm yang ada di akhir abad ke-18 ketika era industri dimulai.
Ini terlepas dari penurunan emisi gas rumah kaca yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2020 karena pandemi.
"Karena CO2 tinggal di atmosfer untuk waktu yang sangat lama, emisi setiap tahun bertambah dengan tahun-tahun sebelumnya dan menyebabkan jumlah CO2 di atmosfer terus meningkat," kata Richard Betts, produser utama perkiraan CO2 tahunan Met Office.
"Meskipun pandemi COVID-19 berarti bahwa lebih sedikit CO2 yang dikeluarkan di seluruh dunia pada tahun 2020 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, itu masih menambah penumpukan yang sedang berlangsung di atmosfer."
Mauna Loa terus memantau tingkat CO2 di atmosfer yang berfluktuasi menurut musim tetapi terus meningkat setiap tahun sejak 1958.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan emisi dari energi, produksi makanan, transportasi dan industri harus turun lebih dari 7 persen setiap tahun selama dekade berikutnya untuk menjaga agar tujuan suhu dari kesepakatan iklim Paris tetap berjalan.
Kesepakatan 2015 memerintahkan negara-negara untuk membatasi pemanasan global sampai "jauh di bawah" dua derajat Celcius (3,6 Fahrenheit) di atas tingkat pra-industri, dan 1,5C jika memungkinkan.
Dengan pemanasan lebih dari 1C sejauh ini, Bumi telah dilanda peristiwa cuaca ekstrem seperti banjir, kekeringan, dan badai tropis yang dipicu oleh kenaikan permukaan laut.
Kantor Met mengatakan butuh sekitar 200 tahun agar konsentrasi CO2 meningkat 25 persen sejak era industri dimulai.
"Tapi sekarang hanya 30 tahun kemudian kami mendekati peningkatan 50 persen," kata Betts.
"Membalikkan tren ini dan memperlambat kenaikan CO2 di atmosfer akan membutuhkan pengurangan emisi global, dan menghentikannya akan membutuhkan penurunan emisi global ke nol bersih."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Hiswana Migas DIY Berharap Keempat SPBU yang Ditutup Segera Beroperasi dengan Sistem KSO, Begini Respons Pertamina
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Koperasi Diminta Bergerak Ikut Bantu Pelaku UMKM dan Perangi Rentenir
- Pembangunan Kesehatan di Indonesia Berkembang, Hanya Saja Masih Menghadapi Kesenjangan dengan Negara Maju
- Berani ke Italia, Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant Bisa Ditangkap
- Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
- Momen Pilkada Sleman 2024, Harda Tulus Mengabdi dan Ingin Ikhlas Melayani
- 687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi
- Warga Palestina Sambut Baik Surat Mahkamah Pidana Internasional untuk Menangkap Netanyahu
Advertisement
Advertisement