Pemerintah Batasi Aktivitas Masyarakat di Jawa-Bali, Apa Sanksi Buat Pelanggar?
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan sanksi yang akan diberikan bagi pelanggar pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diserahkan kepada masing-masing pemerintah daerah.
“Masalah sanksi ini diatur peraturan daerah tingkat provinsi, kabupaten/kota ada peraturan daerah. Mari mengacu pada peraturan yang telah disusun oleh kepala daerah. Itu adalah kesepakatan di setiap daerah,” kata Doni sebagaimana disampaikan melalui konferensi pers virtual pada Kamis (7/1/2021).
Advertisement
Doni juga meminta setiap komunitas di tengah masyarakat melakukan penyesuaian terhadap aturan baru ini dengan menyusun standar operasional prosedur (SOP) dalam penyelenggaraan kegiatannya.
Doni menyebut sanksi bagi pelanggar PPKM juga bisa dijerat dengan pasal yang berlaku pada Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
Dalam pasal tersebut, Doni menjelaskan bahwa sanksi dapat berupa kurungan pidana dan denda.
“Bisa disanksi pidana kurungan badan selama satu tahun dan denda maksimal Rp100 juta,” ujarnya.
Bukan hanya itu, Doni juga menyinggung soal sanksi sosial yang bisa diterapkan dalam kebijakan PPKM yang akan berlangsung selama dua pekan.
"Pelibatan masyarakat harus lebih banyak, sehingga ada yang melanggar masyarakat yang menghukum lewat sanksi sosial, dan itu akan jauh lebih efektif. Orang akan menjadi lebih malu. Tapi kalau ini enggak mempan, tentu peraturan daerah dan juga peraturan bupati, wali kota dan gubernur tentu harus tetap diterapkan," jelas Doni.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah telah memutuskan untuk melakukan kebijakan PPKM selama dua pekan, yang akan dimulai sejak 11 Januari sampai 25 Januari 2021. Kebijakan ini diharapkan dapat menekan laju penularan virus corona di Indonesia, dengan mencakup wilayah Pulau Jawa dan kabupaten/kota dengan parameter tertentu.
"Pemerintah menilai perlu melakukan pembatasan kegiatan masyarakat dengan harapan penularan Covid-19 bisa dikurangi seminimal mungkin," kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KC-PEN) Airlangga Hartarto, Rabu (6/1/2021).
Adapun PPKM membatasi enam hal, yakni:
- Membatasi tempat kerja dengan work from home (WFH) 75 persen dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring. - Sektor esensial yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat tetap beroperasi 100 persen dengan pengaturan jam operasional, kapasitas dan menjaga protokol kesehatan ketat.
- Melakukan pembatasan terhadap jam buka di pusat perbelanjaan sampai pukul 19.00. Kemudian makan minum di tempat maksimal 25 persen dan pemesanan makanan melalui delivery tetap diizinkan.
- Mengizinkan kegiatan konstruksi beroperasi 100 persen dengan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat.
- Mengizinkan tempat ibadah untuk melakukan pembatasan kapasitas sebesar 50 persen dengan penerapan protokol yang lebih ketat.
- Selanjutnya, fasilitas umum dan kegiatan sosial budaya dihentikan sementara. Kapasitas dan jam operasional moda transportasi juga akan diatur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Ini Dia 3 Karya Budaya Indonesia yang Diusulkan Masuk Menjadi WBTb ke UNESCO
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan
- Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri
- BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
- Belasan Provinsi Rawan Pilkada Dipantau Komnas HAM
- Menteri Satryo Minta Kemenkeu Kucurkan Dana Hibah untuk Dosen Swasta
- Menpar: Kunjungan Wisatawan ke Bali Belum Merata
- Bawaslu Minta Seluruh Paslon Fokus Menyampaikan Program saat Kampanye Akbar
Advertisement
Advertisement