Advertisement
Menparekraf Sandiaga Uno Tegaskan Topik Wisata Halal Tak Perlu Dibahas

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat kunjungan kerja ke Bali. Sandiaga meminta semua pihak menyetop perdebatan soal wisata halal di Indonesia.
"Perdebatan yang salah kaprah di media sosial, seperti kata Pak Luhut, mengenai pariwisata berbasis religi atau wisata halal syariah itu sangat tidak perlu," katanya dalam keterangan resmi, Senin (28/12/2020).
Advertisement
Menurutnya, isu-isu tersebut justru berpotensi memecah belah yang bisa membuat pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha kontraproduktif.
Baca juga: Mau ke Dieng, Ratusan Wisatawan Diminta Putar Balik
Justru, Sandi meminta agar semua pihak berkoordinasi untuk sama-sama memulihkan geliat pariwisata Indonesia yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
"Mari semua pihak bergandengan tangan memastikan pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa menjadi lokomotif dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Nasdem Bidang UMKM Niluh Djelantik mengungkapkan sikap protesnya atas rencana Sandiaga menerapkan wisata halal di Bali.
Baca juga: Jepang Baru Akan Hapus Mobil Bensin pada 2030
"Kita lihat apa yang mau dibahasnya. Ingat mas menteri. Kami menolak wacana Wisata Halal dan Program Oke Oce. Pantai akan terus berbikini dan babi guling tetap jadi andalan kami. Arak dan Tuak akan tetap jadi minuman favorit kami," tulis Niluh dalam akun Instagram resmi miliknya @niluhdjelantik.
Dia mengingatkan Sandi bahwa Pariwisata yang jadi andalan nomor dua negeri ini dan 70 persen berasal Bali. Justru dia memberi saran agar Sandi dan Kemenparekraf membuat sistem IT yang bagus, seperti Google map.
Menurutnya, pemerintah seharusnya menjadikan teknologi sumber informasi destinasi yang wisatawan inginkan, seperti direktori tempat ibadah, tempat makan, tempat belanja, tempat berenang pake bikini, tempat nongkrong, dan lainnya.
"Gak perlu bawa wacana halal haram disini. Gak perlu jadikan Bali sapi perah yang di masa pandemi melanda justru paling kondisinya paling parah. Jangan utak-atik Bali. Aku akan terus bersuara. Dan aku yakin saudara-saudaraku di NTT, Toba, Manado dan yang lainnya juga akan memperjuangkan tanah kelahirannya," ujar Niluh Djelantik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mantan Anggota TNI AL Jadi Tentara Rusia, Begini Kata Kemenkumham
- Usai Operasi Hidung, 3 Wanita Laporkan Klinik Kecantikan di Jaktim Atas Dugaan Malapraktik
- Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo Dijebloskan ke Lapas Sukamiskin
- Prabowo Dapat Bintang Kebesaran Tertinggi dari Sultan Brunei
- BMKG: Waspada Potensi Hujan Tinggi di Dasarian Kedua Mei 2025
Advertisement

Mafia Tanah Kas Desa di Gunungkidul, Lurah Sampang Gedangsari Dituntut 2 Tahun Penjara
Advertisement

Destinasi Kepulauan Seribu Ramai Dikunjungi Wisatawan, Ini Tarif Penyeberangannya
Advertisement
Berita Populer
- Sidang Korupsi Pemkot Semarang: Pelaksana Proyek Wajib Setor Fee 13 Persen
- Komaruddin Hidayat Terpilih Jadi Ketua Dewan Pers Periode 2025-2028
- Respons Kapolri Terkait TNI Akan Menjaga Kejaksaan Seluruh Indonesia
- KPK Usut Pengelolaan Keuangan Perusahaan Tambang Terkait Kasus Korupsi Rita Widyasari
- Presiden Prabowo Sudah Melobi Ketum Parpol Terkait Pembahasan RUU Perampasan Aset
- ORI Siap Mengawasi Menu MBG Seluruh Indonesia
- Layanan Kesehatan Haji di Tanah Suci untuk Warga Indonesia Dipastikan Siaga 24 Jam
Advertisement