Advertisement
Sri Mulyani Sebut Negara Punya Anggaran Cadangan Rp54,4 Triliun untuk Vaksin Gratis

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut anggaran cadangan sebesar Rp54,4 triliun disiapkan untuk program vaksin Covid-19 gratis tahun depan.
Sri Mulyani menuturkan anggaran tersebut dialokasikan dari APBN 2021 sebesar Rp18 triliun, dan sisanya dari alokasi anggaran kesehatan di dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional yang belum terserap sebesar Rp36,4 triliun.
Advertisement
Namun, dia mengungkapakan anggaran kebutuhan vaksin untuk untuk 182 juta penduduk Indonesia dalam rentang usia 18 tahun sampai 59 tahun masih dihitung.
Jika tidak mencukupi, Sri Mulyani menegaskan pihaknya siap untuk melakukan realokasi anggaran tahun depan.
"Kita masih memiliki space bahwa seluruh kementerian dan lembaga haru memprioritaskan vaksin," ujar Sri Mulyani dalam APBN Kita, Senin (21/12/2020).
Komitmen ini sesusai dengan arahan Presiden Jokowi. Adapun, dalam memperhitungkan dana vaksin, dia mengungkapkan pemerintah akan melakukan beberapa langkah.
Pertama, Kemenkes akan melakukan penentuan target vaksinasi mengikuti rekomendasi WHO maupun persatuan ahli-ahli pandemi.
Kedua, akan dihitung dosis vaksin yang harus disuntikkan. Sri Mulyani menyebutkan rata-rata vaksin harus diberikan 2 kali. Dengan demikian, jika target pemberian vaksin 70 persen dari total penduduk Indonesia, maka harus disediakan 182 juta dikali dua untuk dosis.
Ketiga, pemerintah menghitung efektivitas dari vaksin tersebut, dan keempat, pemerintah menghitung dari sisi waste atau kemungkinan tidak bisa terdistribusi 100 persen. Kalau evikasi 90 persen, maka vaksin yang harus disediakan lebih dari 100% atau di tambah 10% dari 182 juta. Dengan demikian, target memberikan vaksin kepada 70 persen total penduduk Indonesia bisa tercapai.
Pasalnya, dalam proses pengiriman, ada potensi kerusakan, apalagi Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang luas.
Kelima, pemerintah perlu menghitung jumlah tenaga kesehatan yang akan terlibat dalam proses vaksinasi ini, serta kelompok prioritas yang mana dalam proses vaksinasi tersebut.
"Kalau sudah dihitung, kami juga akan hitung jumlah tenaga kerja dan penerima prioritas. Jika sudah, maka kami dapat hitungan dana yang dibutuhkan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
Advertisement

Konflik Antarnegara Bisa Berdampak pada Harga Energi di Indonesia
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Ringan Selimuti Sejumlah Kota Besar Hari Ini Senin 30 Juni 2025
- Paket Makan Bergizi Gratis Selama Liburan Sekolah, dari Roti, Telur, hingga Buah
- Iran Kirim Surat ke PBB, Minta AS dan Israel Tanggung Jawab atas Agresi
- Donald Trump Sebut Iran Punya 4 Situs Nuklir Utama
- Polda Lampung Tindak 693 kendaraan ODOL
- Guru Ngaji di Jaksel Cabuli 10 Santri Perempuan, Begini Modusnya
- Satgas Pangan Panggil Produsen 212 Merek Beras Nakal Hari Ini
Advertisement
Advertisement